Viral Siswi Nonmuslim di Padang Diminta Berjilbab, Ini Respons Putri Gus Dur

Mimbar Bangsa – Dewan Pembina The Wahid Institute, , angkat bicara soal viralnya kasus siswi nonmuslim di yang dipaksa memakai jilbab. Alissa pun mengatakan hak tidak bisa dibatasi oleh pakaian semata.

“Pihak , institusi pendidikan milik negara tidak boleh membuat aturan ini karena hak untuk mendapatkan pendidikan itu tidak dibatasi oleh pakaian,” kata Alissa saat dihubungi , Sabtu (23/1/).

Menurut Alissa, di Padang ini disebabkan oleh dua faktor . Dia menyebut hal tersebut didorong adanya perasaan ekslusivisme dalam beragama.

Puteri dari ini menerangkan, pemikiran tersebut mendorong adanya persepsi merasa paling benar dalam memandang cara beragama.

“Itu penandanya adalah klaim tafsir kebenaran. Jadi hanya ada satu cara beragama, jadi ini kelompok yang ini menganggap beragama itu, berpakaian untuk muslim hanya satu,” terang Alissa.

Selain itu, faktor sebagai kelompok mayoritas pun acap kali menjadi pendorong terjadinya kasus serupa. “Misalnya warga sekolah ini mayoritasnya adalah muslim, jadi yang nonmuslim harus ikut aturan yang muslim,” imbuhnya.

Untuk itu, Alissa pun mendesak Kemendikbud membuat adanya aturan yang tegas terkait persoalan tersebut. Dia pun meminta Kemendikbud untuk segera mengeluarkan menyikapi persoalan yang terjadi di Padang tersebut.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Sumber:Detikdotcom

JOKOWI ANGKAT JUTAAN PNS JIKA PRABOWO MENANG PILPRES? Cek Kebenarannya di sini!

Leave a Reply