Mengenakan Pakaian Adat Aceh, Pasutri asal Nias Masuk Islam di Trumon Tengah Aceh Selatan

Menariknya, pada prosesi pensyahadatan tersebut, Pasutri asal ini dipakaikan pakaian adat . Sehingga dengan dipakaikan pakaian adat tersebut, mengisyaratkan bahwa keduanya sudah menjadi bagian dari orang Aceh.

TAPAKTUAN, MIMBAR BANGSA – Pasangan (Pasutri) asal Nias, resmi memeluk Islam. Setelah mengucap dua kalimat syahadat di Mesjid Baitul Hakam, Gampong Ie Jeureneh, Trumon Tengah, Kabupaten Aceh Selatan, Selasa (18/02/2020).

Paskah-Sekda-Nias-Selatan-Ikhtiar-Duha

Prosesi pensyahadatan tersebut, dihadiri Sekcam Trumon Tengah, Zulkarnain SE, Kapolsek Trumon, Ipda Adrizal SPd, Danramil 09/Trumon diwakilkan oleh Bhabinsa Koptu Soenarto, Pimpinan Ponpes Raudhatul Ibath, Tgk Basyiron Al yusufi, Tuhapeut Ie Jeureneh, Mukhlis dan Imum Chik Gampong Ie Jeureneh, Marzuki.

Pensyahadatan tersebut dilakukan langsung oleh Pimpinan Ponpes Raudhatul Ibath dan disaksikan oleh Muspika Kecamatan Trumon Tengah dan Gampong Ie Jereneh.

Sebelum dilakukan pensyahadatan, terlebih dahulu ditanyakan kepada pasutri tersebut, apakah ada paksaan atau intimidasi dari pihak lain penyebab kepindahan agama (dari kepada Agama Islam).

Selanjutnya pasutri menjelaskan, bahwa kepindahan agama tersebut atas kemauan sendiri tanpa ada paksaan dari pihak mana pun.
Setelah dilakukan pensyahadatan terhadap pasutri tersebut langsung diganti nama.

Dari sebelumnya bernama Junilius Lase, diganti menjadi Muhammad Muhtadi (suami).

Serta Agus Mina Gea (istri), diganti menjadi Nur Jannah Gea.

Kemudian kedua anaknya yang masih balita, diberi nama Mustafa Kamal Lase dan Munawir Ali Lase.

“Alhamdulillah prosesi pensyahadatan tersebut selesai sekira pukul 12.15 WIB. Kami berharap kepada masyarakat untuk bersama – sama membantu membimbing saudara kita ini ke Allah SWT,” harap Camat Trumon Tengah, Tahta Amrullah SSTP.

Menariknya, pada prosesi pensyahadatan tersebut, Pasutri asal Nias ini dipakaikan pakaian adat Aceh.

Pakaian ini merupakan pakaian kebesaran yang dipakai oleh raja dan Aceh.

Sehingga dengan dipakaikan pakaian adat tersebut, mengisyaratkan bahwa keduanya sudah menjadi bagian dari orang Aceh. (*)

Laporan Taufik Zass | Aceh Selatan

Simak berita dan artikel lainnya di  Google News


Leave a Reply