Kain Tenun Sengkang Jadi Tren, Ini Keunikan Kain Khas Sulawesi Tersebut

, Mimbar Bangsa –  Di Indonesia, kain tenun telah menjadi salah satu bentuk tradisi yang diburu banyak orang. Tak hanya indah, juga biasanya memiliki harga mahal karena proses pembuatannya yang rumit.

Salah satu jenis kain tenun yang tengah menjadi trending di jagat maya baru-baru ini adalah .

Paskah-Sekda-Nias-Selatan-Ikhtiar-Duha

Nama kain tenun sengkang ini muncul dalam program TVRI Belajar dari . Di sana, -anak kelas 4-6 diajak mengenal kaun tenun unik yang berbahan sutra tersebut.

Dirangkum Mimbar Bangsa melalui Suara .com dari tayangan ‘Belajar dari Rumah', kain tenun sengkang berasal dari Kota Sengkang, , Selatan.

Kain ini merupakan kain tenun yang dibuat dengan benang sutra, dan merupakan tradisi turun-temurun sejak ratusan tahun silam bagi masyarakat Wajo.

Menurut budayawan Sudirman Sabang dalam tayangan Belajar dari Rumah, istilah sutra dan sengkang dapat ditemukan dalam salah satu naskah kuno.

Dari sana pula, diketahui jika kain tenun sutra ini digunakan dalam perkawinan zaman dulu serta memiliki makna simbolik.

Penggunaan kain tenun sengkang untuk menghadiri hajatan atau dalam pernikahan juga masih ada hingga sekarang. Selain itu, kain ini juga banyak digunakan saat Hari Raya Lebaran.

Namun, kini kain tenun sengkang juga sudah dijual kepada masyarakat umum maupun wisatawan.

Ini berbeda dengan dulu, di mana kain tenun sengkang dibuat secara terbatas untuk keperluan pribadi dan bukan merupakan barang dagangan.

Kain tenun sengkang juga berperan dalam tradisi masyarakat Bugis karena dipakai untuk mendidik anak zaman dulu.

Bahkan, ada anggapan jika orang Bugis yang tidak pintar menenun maka bisa dianggap belum sempurna.

Melanjutkan tradisi masa lalu, kain tenun sengkang pun masih dibuat dengan alat tenun hingga kini. Namun, ada pula beberapa yang mulai menggunakan mesin.

Kain tenun sengkang sendiri punya kekhasan dalam warnanya yang terang dan mencolok. Sementara, tiap warna pun memiliki makna berbeda dan hanya boleh dipakai kalangan tertentu.

Warna ini juga dipakai untuk membedakan apakah pemakai kain tenun sengkang merupakan perempuan dan laki-laki lajang atau sudah menikah.

Sementara, kekhasan lain dari kain tenun sengkang dapat dilihat pada tumpal, yang biasanya berbentuk garis-garis vertikal serta motif kembang dan harus memiliki hitungan ganjil.

Sumber: suara .com

Simak berita dan artikel lainnya di  Google News


Leave a Reply