Jakarta, Mimbarbangsa.co.id — Presiden Joko Widodo meminta seluruh jajaran pemerintahan mencari orang-orang yang hilang akibat banjir bandang di sejumlah wilayah Nusa Tenggara Timur (NTT).
Jokowi menyebut hingga saat ini masih ada 45 orang yang belum ditemukan sejak banjir melanda NTT, Minggu (4/4). Selain itu, 163 orang meninggal dunia akibat bencana tersebut.
“Sudah saya perintahkan agar terus dicari dan ditemukan yang masih hilang 45 orang,” kata Jokowi saat berkunjung ke Kabupaten Lembata, NTT seperti disiarkan kanal Youtube Sekretariat Presiden, Jumat (9/4).
okowi mengakui lokasi bencana di NTT sulit diakses. Dia menyebut puing-puing bebatuan menyulitkan alat berat untuk masuk ke lokasi bencana.
Meski begitu, Jokowi tak ingin pemerintah diam. Dia memerintahkan para pembantunya untuk segera menemukan warga yang hilang dalam banjir bandang di NTT.
“Ini yang akan terus kita usahakan agar yang dalam pencarian tadi segera ditemukan,” tutur Jokowi.
Pada kesempatan itu, ia juga menengok para pengungsi. Menurutnya, seluruh kebutuhan para pengungsi telah tersedia dengan baik.
“Logistiknya sudah cukup, hanya tadi ada dari masyarakat menyampaikan BBM-nya mahal. Ya, saya terima,” ucap Jokowi.
Sebelumnya, banjir bandang melanda sejumlah kabupaten/kota di NTT, Minggu (4/4). Bencana hidrometeorologi yang terjadi disebabkan oleh siklon tropis Seroja.
Gubernur Nusa Tenggara Timur (NTT) Viktor Bungtilu Laiskodat menetapkan status tanggap darurat usai bencana itu. Lewat Surat Keputusan Nomor 118/KEP/HK/2021 tertanggal 6 April 2021, tanggap darurat di NTT berlaku hingga 5 Mei 2021.