Berikut Profil Delapan Atlet Hebat Papua Pembawa Bendera KONI

Sentani, InfoPublik – Sebuah kebanggaan bagi masyarakat Papua ketika delapan atlet legendaris Papua dipercaya membawa bendera Komite Olahraga Nasional (KONI) pada pembukaan Pekan olahraga Nasional (PON) XX Papua 2021.

Delapan atlet legendaris yang telah mengharumkan nama Papua maupun Indonesia pada tingkat nasional maupun internasional adalah para mantan atlet, Raema Lisa Rumbewas (angkat besi), Benny Maniani (tinju), Erni Sokoy (dayung), Novelius Yoku (karate), Kartika Monim (dayung,) Meli Mofu (atletik), Rully Rudolf Neere (sepak bola) dan Immanuel Daundi (pencak silat).

Paskah-Sekda-Nias-Selatan-Ikhtiar-Duha

Tonton juga: Sosok Mayat Ditemukan Di Sawahlunto, Diduga Kuat Jasad Iwan S.Telaumbanua

 


Kedelapan mantan atlet legendaris yang membawa bendera KONI itu mendapat sambutan antusias dari ribuan penonton yang hadir di Stadion Lukas Enembe.

Berada di barisan terdepan, Lisa Rumbewas membawa salah satu sudut bendera 2021.

Wanita peraih medali perak di Olimpiade Sydney 2000 dan Olimpiade Athena 2004 ini melambaikan tangan ke penonton sembari membawa bendera bersama tujuh orang atlet hebat lain asal Bumi Cenderawasih itu

Selain Lisa Rumbewas, berikut ini prestasi yang diraih tujuh atlet senior hebat lain asal Papua yang membawa bendera PON kali ini. Atlet senior Benny Maniani, peraih olahraga tinju Kejuaraan Asia 1977. Erni Sokoy, peraih medali olahraga dayung SEA Games 2013; Novilus Yoku, peraih dua medali emas olahraga karate SEA Games Brunei Darussalam 1999; Kartika Monim, peraih medali emas olahraga voli SEA Games Singapura 1983; Melly Mofu, pemecah rekor dan peraih medali emas olahraga atletik lari gawang 400 meter SEA Games Kuala Lumpur 1977; Rully Rudolf Nere, peraih medali emas sepak bola SEA Games Jakarta 1987; dan Imanuel Daundi, peraih medali emas olahraga pencak silat Kejuaraan Dunia Jakarta 1992

Sebelumnya, kolaborasi Edo Kondologit, Nowela dan Michael Jakarimilena menghibur masyarakat yang hadir di stadion kebanggaan masyarakat Papua tersebut.

Dalam sambutan selamat datang, Lukas Enembe menyampaikan bahwa menjadi kebanggaan Papua, melihat bangsa berkumpul di Papua.

Sebagai Ketua Umum Panitia Besar (PB) PON Papua, Lukas Enembe menyampaikan permohonan maaf kepada seluruh kontingen jika ada ketidaknyamanan selama berada di Papua. “Jika ada kekurangan dan ketidaknyamanan selama PON, kami panitia menyampaikan permohonan maaf dan kami akan berusaha semaksimal mungkin memberikan yang terbaik,” katanya.

Ia berterima kasih kepada yang merindukan terselenggaranya PON di Papua dan kini terwujud, karena hal ini menjadi perekat dan persatuan bangsa untuk maju bersamaan.

“Saya percaya olahraga ini menjadi perekat dari , kami akan tunjukkan bahwa kami masyarakat Papua akan senantiasa menjadi bagian dari Negara Kesatuan Republik Indonesia () sebab merah putih menjadi harapan kami,” tambahnya.

Simak berita dan artikel lainnya di  Google News


Leave a Reply