Wali Kota Semarang yang akrab disapa Hendi itu menjelaskan, pemaksimalan pompa penyedot air yang ada pada sistem drainase di Ibu Kota Provinsi Jawa Tengah menjadi salah satu cara yang dilakukan.
Namun dirinya juga tak menampik, dalam menghadapi hujan ekstrem dengan siklus 50 tahunan yang melanda Semarang tersebut, daya tampung air pada drainase yang dibangun tidak mencukupi, sehingga butuh waktu dalam penanganan.
Lebih lanjut Hendi menyebutkan pasca terjadinya hujan ekstrem di Kota Semarang, hingga tinjauan pada Minggu 7 Februari 2021, titik banjir di wilayahnya sudah sangat berkurang, terutama di jalan protokol semuanya sudah kering.
Di sisi lain, Wali Kota Semarang juga menegaskan akan melakukan evaluasi untuk menambah kapasitas drainase di Ibu Kota Provinsi Jawa Tengah.