MimbarBangsa.co.id – Sebuah peristiwa memilukan terjadi di Puskesmas Lolomatua, Kabupaten Nias Selatan, ketika seorang pasien yang meninggal dunia harus diangkut menggunakan becak motor karena ambulans di Puskesmas tersebut dalam kondisi rusak. Kejadian ini viral di media sosial Facebook dan mengundang keprihatinan luas, terutama terkait dengan kualitas pelayanan kesehatan di daerah tersebut.
Jenazah Dibawa Pulang dengan Becak Motor
Pasien yang meninggal dunia diketahui bernama Ina Atur Ndruru, warga Desa Loloanaa, Kecamatan Ulunoyo, Kabupaten Nias Selatan. Menurut informasi yang dihimpun, Ina Atur Ndruru datang ke Puskesmas Lolomatua pada Senin (31/3/2025) dan mendapatkan perawatan medis. Namun, karena kondisinya memburuk, dokter yang bertugas menyarankan agar pasien dirujuk ke rumah sakit yang lebih besar. Sayangnya, pihak keluarga menolak rujukan tersebut.
Pada Selasa (1/4/2025) sekitar pukul 16.00 WIB, pasien dinyatakan meninggal dunia. Keluarga kemudian meminta mobil ambulans untuk membawa jenazah pulang, tetapi pihak Puskesmas tidak dapat memenuhi permintaan tersebut karena ambulans dalam kondisi rusak.
Pihak keluarga berusaha mencari kendaraan alternatif, termasuk menghubungi fasilitas kesehatan lain dan mencari mobil L300, namun semua upaya tidak membuahkan hasil. Akhirnya, keluarga memutuskan untuk menggunakan becak motor untuk membawa jenazah ke rumah duka.
Rekaman video yang memperlihatkan jenazah diangkut dengan becak motor kemudian viral di media sosial dan mendapat berbagai tanggapan dari masyarakat. Banyak yang menyayangkan kondisi fasilitas kesehatan di Kabupaten Nias Selatan yang dianggap tidak mampu memberikan layanan optimal bagi masyarakat.
Dinas Kesehatan Beri Klarifikasi
Viralnya video ini memicu respons dari Dinas Kesehatan Kabupaten Nias Selatan, yang kemudian memberikan klarifikasi melalui laman Facebook resminya. Kepala Dinas Kesehatan Nias Selatan, dr. Henny Kurniawan Duha, menyampaikan belasungkawa kepada keluarga pasien serta menyayangkan kurangnya koordinasi dalam menangani keadaan darurat seperti ini.
Sebagai tindak lanjut, Dinas Kesehatan segera mengirim tim teknis untuk memeriksa ambulans di Puskesmas Lolomatua. Hasil pemeriksaan menunjukkan bahwa ambulans memang dalam kondisi tidak layak jalan.
"Kami sudah menginstruksikan agar ambulans yang mengalami kerusakan segera diperbaiki. Kejadian ini menjadi pelajaran penting agar ada koordinasi yang lebih baik antara unit layanan kesehatan di daerah ini," ujar dr. Henny Kurniawan Duha.
Ia juga menegaskan bahwa koordinasi antarunit layanan kesehatan harus ditingkatkan, terutama terkait penyediaan ambulans untuk kondisi darurat, agar kejadian serupa tidak terulang kembali.
Sorotan terhadap Program 100 Hari Kepala Daerah
Insiden ini menjadi sorotan publik terhadap program kerja 100 hari kepala daerah terpilih Kabupaten Nias Selatan, Sokhiatulo Laia – Yusuf Nache. Dalam program tersebut, mereka telah menginstruksikan peningkatan layanan kesehatan, khususnya di Puskesmas dan rumah sakit.
Namun, kejadian ini menunjukkan bahwa masih ada persoalan mendasar dalam sistem pelayanan kesehatan, terutama terkait ketersediaan sarana dan prasarana yang memadai. Banyak pihak berharap pemerintah daerah segera mengambil langkah konkret untuk memperbaiki layanan kesehatan, agar kejadian serupa tidak kembali terjadi di masa depan.
Pentingnya Fasilitas Kesehatan yang Layak
Kejadian ini menjadi pengingat bagi pemerintah daerah bahwa layanan kesehatan yang optimal adalah hak setiap warga negara. Sarana kesehatan yang memadai, termasuk tersedianya ambulans dalam kondisi baik, merupakan faktor penting dalam pelayanan medis yang berkualitas.
Masyarakat berharap ada evaluasi menyeluruh terhadap fasilitas kesehatan di Kabupaten Nias Selatan, serta langkah nyata dari pemerintah dalam meningkatkan pelayanan kesehatan, agar setiap warga mendapatkan layanan yang layak dan bermartabat.
(wls/mbg)
