MimbarBangsa.co.id - Tim Hisab Rukyat Kementerian Agama (Kemenag) hari ini melaporkan hasil pemantauan posisi hilal untuk penetapan Idul Fitri 1 Syawal 1446 H atau Lebaran 2025. Menurut mereka, posisi hilal hari ini di wilayah Indonesia tidak memenuhi kriteria Menteri Agama Brunei, Indonesia, Malaysia, dan Singapura (MABIMS).
Dalam seminar yang diadakan untuk mengawali sidang isbat di Kemenag Jakarta Pusat, Sabtu (29/3/2025), Cecep Nurwendaya dari Tim Hisab Rukyat Kemenag menjelaskan bahwa "Pada saat terbenamnya matahari di Jakarta, ketinggian hilalnya masih negatif, di bawah ufuk -1,85 derajat. Hilal masih berbentuk sabit muda telungkup meskipun sudah memiliki umur."
Meskipun demikian, Cecep menegaskan bahwa ini bukanlah penetapan resmi Idul Fitri 1446 H oleh pemerintah. Penetapan resmi akan dilakukan dalam sidang isbat.
Cecep juga menyampaikan bahwa "Hari ini, hilal untuk besok sudah terlihat dengan jelas. Namun, di seluruh wilayah Indonesia, tidak ada yang memenuhi kriteria tinggi hilal minimum 3 derajat dan elongasi minimum 6,4 derajat."
Dengan demikian, berdasarkan kriteria MABIMS, 1 Syawal diprediksi akan jatuh pada hari Senin, 31 Maret 2025. Cecep menekankan bahwa prediksi ini perlu dikonfirmasi dengan metode rukyat untuk kepastian lebih lanjut.
"Kriteria MABIMS menunjukkan bahwa hilal terlihat di beberapa negara di luar wilayah MABIMS, namun tidak terlihat di negara-negara seperti Brunei, Indonesia, dan Malaysia," tambah Cecep.
Penetapan akhir tentang tanggal Idul Fitri 1446 H akan diumumkan setelah sidang isbat yang akan segera dilaksanakan.
