Iklan

terkini

Mengenal Jeffrey Sachs, Ekonom Harvard yang Jadi Petinggi di Danantara

WAOLI LASE
3/25/25, 09:23 WIB Last Updated 2025-03-25T02:23:17Z

 


MimbarBangsa.co.id Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (BPI Danantara) resmi mengumumkan susunan struktur organisasinya, termasuk Dewan Penasihat yang diisi oleh para pakar ekonomi dan investasi global. Salah satu nama yang mencuri perhatian adalah Jeffrey Sachs, seorang ekonom terkemuka dunia dengan rekam jejak panjang dalam pembangunan berkelanjutan dan kebijakan ekonomi global.

Profil dan Latar Belakang Jeffrey Sachs

Jeffrey Sachs merupakan lulusan dari Harvard University, Amerika Serikat, dengan gelar akademik yang mencerminkan kepakarannya dalam bidang ekonomi. Ia menyelesaikan pendidikan sarjana (BA in Economics) pada 1976, kemudian meraih gelar magister (MA in Economics) pada 1978, dan akhirnya menyelesaikan gelar doktor (PhD in Economics) pada 1980 di universitas yang sama.

Sachs memulai karier akademiknya di Harvard University sebagai Profesor Ekonomi dari 1980 hingga 2002. Kemudian, ia menjabat sebagai Direktur Earth Institute di Columbia University dari 2002 hingga 2016. Saat ini, ia adalah Direktur Center for Sustainable Development di Columbia University, yang berfokus pada penelitian dan kebijakan pembangunan berkelanjutan.

Selain sebagai akademisi, Sachs juga memiliki pengalaman luas dalam memberikan nasihat ekonomi kepada berbagai negara. Pada rentang 1985 hingga 2000, ia menjadi penasihat ekonomi bagi beberapa pemerintahan dunia dalam merancang kebijakan ekonomi, termasuk Indonesia pasca-krisis moneter 1998.

Kontribusi Jeffrey Sachs dalam Ekonomi dan Pembangunan Global

Jeffrey Sachs dikenal sebagai salah satu ekonom yang paling berpengaruh di dunia dalam bidang pembangunan berkelanjutan dan pengentasan kemiskinan. Ia telah menulis berbagai buku dan jurnal ilmiah yang menjadi rujukan dalam kebijakan ekonomi global, termasuk:

  • Developing Country Debt and Economic Performance (1989), yang membahas utang dan ekonomi negara berkembang, termasuk Indonesia.

  • The End of Poverty (2005), yang membahas strategi pengentasan kemiskinan yang relevan bagi banyak negara, termasuk Indonesia.

  • The Age of Sustainable Development (2015), yang menyoroti bagaimana pembangunan ekonomi harus selaras dengan keberlanjutan lingkungan dan sosial.

Atas dedikasi dan kontribusinya, Sachs menerima berbagai penghargaan prestisius, di antaranya Blue Planet Prize (2015) untuk kontribusinya dalam bidang pembangunan berkelanjutan serta Tang Prize (2022) untuk inovasinya dalam kebijakan pembangunan global. Ia juga pernah menjadi penasihat tiga Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) dalam merumuskan kebijakan pembangunan berkelanjutan.

Peran Jeffrey Sachs dalam Danantara

Keputusan untuk memasukkan Jeffrey Sachs dalam jajaran Dewan Penasihat Danantara didasarkan pada kebutuhan lembaga ini untuk menghadapi tantangan ekonomi global yang semakin kompleks. Chief Investment Officer (CIO) BPI Danantara, Pandu Sjahrir, menjelaskan bahwa kehadiran Sachs dan pakar global lainnya bertujuan untuk memperkuat strategi investasi Indonesia dalam menghadapi risiko makroekonomi dan geopolitik yang semakin besar.

“Hal-hal yang menyangkut makroekonomi dan geopolitik menjadi perhatian utama kami. Karena itu, kami mengundang para ahli global seperti Jeffrey Sachs untuk membantu kami dalam memahami dan mengelola risiko-risiko tersebut,” ujar Pandu dalam konferensi pers yang digelar di Gedung Graha CIMB Niaga, Jakarta Selatan, Senin (24/3).

Selain itu, Pandu juga menepis anggapan bahwa individu yang bergabung dalam BPI Danantara merupakan hasil titipan kepentingan tertentu. Ia menegaskan bahwa seluruh anggota tim, baik di tingkat manajemen maupun penasihat, dipilih berdasarkan keahlian dan profesionalisme mereka di bidangnya masing-masing.

“Memang ada banyak spekulasi dan pertanyaan dari publik mengenai pembentukan tim Danantara. Namun, seperti yang telah disampaikan oleh Pak Rosan, semua yang bergabung adalah profesional terbaik di bidangnya. Tidak ada titipan, semua dipilih karena kompetensi mereka,” tegasnya.

Harapan atas Peran Jeffrey Sachs di Danantara

Dengan rekam jejak panjangnya sebagai penasihat ekonomi global, Jeffrey Sachs diharapkan dapat memberikan wawasan strategis bagi BPI Danantara dalam mengelola investasi yang berkelanjutan dan berdaya saing tinggi. Kehadirannya diharapkan mampu membantu Indonesia dalam menghadapi tantangan ekonomi global serta memastikan investasi yang dilakukan Danantara sejalan dengan prinsip keberlanjutan dan pertumbuhan ekonomi jangka panjang.

Sebagai lembaga pengelola investasi yang baru dibentuk, Danantara berupaya menarik investasi yang dapat memberikan manfaat ekonomi luas bagi Indonesia, baik dalam hal penciptaan lapangan kerja, peningkatan infrastruktur, maupun pengembangan sektor-sektor strategis lainnya. Dengan dukungan penasihat kelas dunia seperti Jeffrey Sachs, Indonesia berpotensi memperkuat posisinya dalam peta investasi global dan mempercepat pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan.

Komentar
Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE. #JernihBerkomentar
  • Mengenal Jeffrey Sachs, Ekonom Harvard yang Jadi Petinggi di Danantara

Terkini

Iklan