Sawahlunto, MimbarBangsa.co.id – Makam seorang calon Bintara TNI AL, Iwan Sutrisman Telaumbanua, yang diduga menjadi korban pembunuhan oleh seorang prajurit Polisi Militer Pangkalan TNI Angkatan Laut (Pomal Lanal) Nias, Serda Pom Adan Aryal Marsal pada tanggal 24 Desember 2022, telah dibongkar. Langkah ini dilakukan pada hari Rabu (17/4) untuk melakukan otopsi guna mengungkap penyebab kematian Iwan.
Proses otopsi dipimpin oleh tim Disaster Victim Investigation (DVI) dari Polda Sumbar bersama dengan tim dokter dari Sawahlunto. Sebelum kasus tragis ini terungkap, Iwan dikuburkan di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Cemara, Kelurahan Lobang Panjang, Kecamatan Barangin, tanpa identitas yang jelas, hanya ditandai dengan nisan bertuliskan ‘X’.
Dalam proses penggalian makam, kedua orang tua Iwan dan pamannya, Yasozatulo Telaumbanua, hadir bersama dengan beberapa pejabat setempat seperti Kapolres Sawahlunto AKBP. Purwanto Hari Subekti dan Penjabat Walikota Sawahlunto Zefnihan.
Kabid Dokes Polda Sumbar, Kombes Pol. Sri Handayani menyatakan bahwa hasil otopsi akan diketahui dua minggu ke depan setelah diperiksa oleh Labfor Mabes Polri. “Dari bukti fisik dan bukti lainnya, terdapat kesesuaian yang signifikan,” ungkap Sri Handayani.
Yasozatulo Telaumbanua, pamannya, menuntut agar pelaku dihukum setimpal dengan kejahatan yang telah dilakukannya. “Kami mengharapkan keadilan dan bahwa segala keinginan yang diminta pelaku kepada orang tua almarhum dapat terpenuhi,” ujarnya.
Penasihat hukum Iwan, Aminzidu Mendrofa, menyatakan bahwa pelaku melakukan pembunuhan berencana dan pemerasan, dengan kerugian materi sebesar Rp300 juta. Namun, yang lebih besar adalah kerugian psikologis yang dialami oleh keluarga. Mereka berharap agar Angkatan Laut dapat membantu meringankan beban yang mereka pikul.
Selama ini, keluarga Iwan mengira bahwa dia sedang bertugas sebagai abdi negara sehingga tidak ada kabar dari dirinya. Namun, kecurigaan muncul ketika Serda Pom Adan meminta uang tanpa memberikan informasi mengenai keberadaan Iwan. Akhirnya, keluarga Iwan melapor ke Pom Lanal Nias karena tidak mendapat kabar tentang keberadaan Iwan sejak tahun 2022 ketika ia mengikuti pendidikan casis Bintara TNI AL di Padang. Pada tanggal 28 Maret 2024, Pom Lanal Nias mengumumkan bahwa Iwan telah meninggal dunia karena dibunuh.