Jakarta, MimbarBangsa.co.id – Seorang tokoh ekonomi Indonesia telah berpulang pada malam ini di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo, Jakarta. Informasi ini disampaikan oleh Ekonom CNBC Indonesia, Anggito Abimanyu.
Menurut data resmi dari Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian RI, Rizal Ramli lahir di Padang, Sumatera Barat, pada tanggal 10 Desember 1954. Ia adalah seorang mantan aktivis mahasiswa yang kemudian menjadi pakar ekonomi.
Rizal Ramli menapaki perjalanan hidupnya dengan perjuangan yang tak kenal lelah. Sebagai seorang anak yatim-piatu, ia harus menghidupi dirinya sendiri selama menempuh pendidikan di Institut Teknologi Bandung (ITB). Tekanan hidup ini justru mempertautkan dirinya dengan persoalan yang dihadapi oleh masyarakat.
Pada tahun 1978, ia terlibat dalam gerakan menentang pemilihan kembali Soeharto sebagai presiden, suatu peristiwa yang membawanya masuk penjara selama 18 bulan. Setelah keluar dari penjara, Rizal Ramli melanjutkan pendidikannya di luar negeri. Ia berhasil meraih gelar doktor dari Boston University sebelum memutuskan untuk kembali ke Indonesia.
Di tanah air, Rizal mendirikan Econit pada tahun 1992, sebuah lembaga yang berfokus pada kajian ekonomi. Dari Econit inilah, Rizal meraih reputasi sebagai seorang yang aktif mengkritisi kebijakan pemerintah yang dianggap tidak adil bagi rakyat.
Nama Rizal Ramli mulai dikenal luas ketika menjabat sebagai Kepala Badan Urusan Logistik (Bulog) dari tahun 2000 hingga 2001. Pada periode yang sama, ia juga menjabat sebagai Menko Ekonomi, Keuangan, dan Industri.
Selama era pemerintahan Presiden Jokowi, Rizal Ramli dipercaya untuk menjabat sebagai Menko Bidang Maritim dan Sumber Daya Indonesia dari tahun 2015 hingga 2016. Kiprah Rizal Ramli sebagai Menko Bidang Maritim dan Sumber Daya Indonesia dikenal dengan sikap kritisnya. Ia dikenal dengan ucapan kontroversialnya, ‘rajawali ngepret’ atau Raja Ngepret.