Jakarta, MimbarBangsa.co.id – Ketua Umum Pemuda Katolik, Stefanus Gusma, secara resmi mengumumkan pengunduran dirinya dari PDI Perjuangan. Gusma mengklaim bahwa alasan di balik keputusannya ini adalah perbedaan pandangan terkait Pemilihan Presiden 2024 antara dirinya dan PDI Perjuangan.
Gusma, yang telah menjadi anggota PDIP sejak 2012 dan dibimbing oleh mantan politisi senior PDIP, Maruarar Sirait, menyatakan bahwa pilihannya untuk secara tegas mendukung Presiden Joko Widodo dan pasangan calon nomor urut 2, Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka, menjadi alasan utama di balik keputusannya ini.
“Saya sudah memberi pernyataan permintaan maaf, ucapan terima kasih, dan mengundurkan diri sebagai pengurus Badiklatpus. Keputusan ini saya ambil karena adanya perbedaan pandangan dengan partai terkait Pilpres 2024. Menurut saya, langkah ini logis dan etis,” ujar Gusma.
Gusma mengakui bahwa sejak awal kariernya, dia telah aktif mendukung Jokowi, baik saat maju sebagai Wali Kota Solo maupun dalam pemilihan umum presiden. Pernah menjadi relawan Jokowi sejak Pilkada Solo hingga Pilpres, Gusma kini mendukung Prabowo-Gibran dengan tekad yang kuat.
Meskipun Gusma menegaskan bahwa keputusannya untuk mundur dari PDIP tidak dipaksa atau diintervensi oleh siapapun, ia menjelaskan bahwa perbedaan pandangan politik dan keyakinannya bahwa Jokowi adalah pemimpin yang telah berdedikasi untuk rakyat menjadi pemicu utama pengunduran dirinya.
“Saya yakin dan mengikuti hati nurani saya dalam sikap politik ini. Presiden Jokowi adalah sosok pemimpin yang dicintai oleh rakyatnya. Approval rating-nya sangat tinggi. Pilihan politik saya sejalan dengan mayoritas rakyat yang puas dengan pemerintahan Jokowi. Hal ini sejalan dengan mentor saya, Bang Ara,” jelas Gusma.
Gusma juga menegaskan bahwa keputusannya tidak akan mempengaruhi Pemuda Katolik yang dipimpinnya. Organisasi tersebut telah memiliki ketetapan nasional dan rekomendasi terkait Pemilu 2024, termasuk mendukung kader sebagai penyelenggara atau pengawas pemilu serta mendukung kader yang maju sebagai calon legislatif di berbagai partai politik.
Dalam langkah politik selanjutnya, Gusma terlihat aktif mendampingi cawapres Gibran Rakabuming Raka dalam kampanye di berbagai daerah, serta terlibat dalam komunitas relawan yang berupaya memenangkan pasangan Prabowo-Gibran. Dukungan Gusma semakin mantap setelah Prabowo melakukan pertemuan dengan Konferensi Waligereja Indonesia (KWI), yang menurutnya menunjukkan bahwa pasangan tersebut memiliki daya tarik untuk semua kelompok, termasuk dari berbagai agama.
“Pasangan Prabowo-Gibran diyakini akan mewakili seluruh lapisan masyarakat,” ujar Gusma, mempertegas dukungannya.