TUGiTpO0GfM7GSzpGpzpGpYpTY==

Slider

Indonesia Dorong Negosiasi Perjanjian Internasional soal Senjata Berbasis AI

Jakarta, MimbarBangsa.co.id – Indonesia mendorong negosiasi sebuah peraturan internasional yang mengikat secara hukum terkait penggunaan senjata berbasis kecerdasan buatan atau artificial intelligence (AI).

Diketahui, Indonesia akan memegang presidensi Conference on Disarmament (CD) pada Februari mendatang, yang fokus pada pembahasan mengenai perjanjian pengendalian dan perlucutan senjata. CD memiliki 65 negara anggota termasuk AS dan Tiongkok.

Menurut Wakil Tetap RI untuk PBB dan organisasi internasional di Jenewa, Febrian Ruddyard mengatakan sejumlah negara mulai melihat bahwa penggunaan AI pada senjata militer memiliki dampak yang luar biasa. Untuk itu, penggunaan senjata berbasis AI perlu segera diatur.

“Tentunya pengaturan yang paling kuat adalah dengan membentuk legally binding instrument (instrumen yang mengikat secara hukum, Red). Namun untuk arah ke sana, menurut saya, masih cukup lama. Sampai sekarang, proses yang saat ini ada di CD (Conference on Disarmament), sekarang baru pada tingkat brainstorming, sejauh mana yang harus diatur, pengaturannya melalui apa,” ucap Febrian kepada wartawan secara virtual, Selasa (3/10/2023).

Tak hanya itu, negosiasi mengenai instrumen yang mengikat secara hukum untuk penggunaan senjata berbasis AI perlu mencapai konsensus. Dengan kata lain, negosiasinya perlu mempertimbangkan pendapat dari negara negara anggota.

“Semakin tinggi kemampuan suatu negara untuk bisa memanfaatkan AI diaplikasikan kepada persenjataan militernya, maka ini akan dianggap sebagai suatu ancaman bagi negara lainnya yang belum bisa memanfaatkan hal yang sama,” jelas Febrian.

“Ini akan dimulai dengan proses negosiasi. Ttidak ada yang disepakati sampai semuanya disepakati. Semua keputusan harus diambil secara konsensus. Ini yang akan kita dorong pada saat presidensi agar pembahasan brainstorming isu ini cepat mature, matang, sehingga kemudian negara siap melakukan negosiasi terkait penggunaan AI di dalam masalah kemiliteran,” imbuhnya.

Sekadar informasi, NGO asal New York Human Rights Watch mencatat semakin banyak negara sudah berinvestasi besar-besaran pada penggunaan AI dalam bidang militer untuk mengembangkan autonomous weapons systems atau sistem senjata otonom. Negara-negara tersebut, di antaranya AS, Tiongkok, Rusia, serta India.

 

RajaBackLink.com
© Copyright - MIMBAR BANGSA
Added Successfully

Type above and press Enter to search.