Jakarta, MimbarBangsa.co.id – Dua ganda campuran Indonesia mengawali aksinya di cabang bulu tangkis nomor perorangan dengan hasil berbeda, Senin (2/10/2023).
Rinov Rivaldy/Pitha Haningtyas Mentari sukses melaju ke babak 16 besar setelah menundukkan pasangan Korea Selatan, Kim Won Ho/Jeong Na Eun dalam permainan rubber-game, 21-15, 16-21, dan 21-19. Rinov/Pitha mengatasi Won/Jeong setelah berjuang 76 menit.
Namun langkah Rinov/Pitha gagal diikuti Rehan Naufal Kusharjanto/Lisa Ayu Kusumawati. Keduanya terhenti di babak awal setelah menyerah kepada pasangan Taiwan, Ye Hong Wei/Lee Chia Hsin dua set langsung, 13-21 dan 20-22. Rehan/Lisa terhenti babak 32 besar setelah bermain 40 menit.
Rinov/Pitha pernah bertemu Kim/Jeong namun menurut mereka performa ganda Korsel itu banyak berubah. “Alhamdulillah bisa menyelesaikan pertandingan dengan kemenangan dan tanpa cedera. Dibanding pertemuan kami sebelumnya dengan mereka, lawan berubah cukup banyak dari segi pola permainan,” ungkap Pitha.
Menurut pemain kelahiran Jakarta ini, Kim/Jeong menyulitkan mereka terutama di gim kedua dan ketiga saat pasangan Merah Putih itu terus tertinggal. “Namun, kami mencoba terus, fokus, dan percaya satu sama lain bahwa kami bisa menang,” tambah Pitha.
Dia menyebut salah satu faktor yang membuat mereka bisa menang adalah tidak mau terganggu dengan pendukung lawan yang banyak memenuhi stadion hari ini.
Rinov juga menyebutkan sudah seri bertemu ganda Korsel itu sejak junior sehingga banyak mengetahui kekuatan mereka. “Pada poin-poin akhir kami bisa bermain lebih tenang, sementara mungkin lawan agak tertekan,” tutur Rinov lagi.
Di babak 16 besar ketemu unggulan dua Rinov/Pita akan bertemu pasangan tangguh asal Jepang, Yuta Watanabe/Arisa Higashino dari Jepang. “Pastinya kami harus menyiapkan lagi semuanya. Dari jaga kondisi dulu, recovery karena hari ini cukup panjang juga pertandingannya. Nanti baru diskusi dengan semua akan bermain apa melawan mereka,” ujar Rinov.
Sementara Rehan/Lisa mengakui kelengahan mereka saat sudah unggul menjadi salah satu penyebab kegagalan mereka melaju ke 16 besar. “Pemain putranya (Ye Hong Wei) bermain dengan variasi yang banyak sehingga menyulitkan bagi kami,” papar Rehan.
“Kami juga lengah setelah unggul itu, mereka bermain dengan bola setengah dan saya terlambat terus untuk mengantisipasinya,” tutur pemain kelahiran Bekasi tersebut.
Sementara Lisa menyebut kekalahan mereka bukan karena tambil tegang. “Di gim kedua poin akhir, ada kesempatan kami mengambil poin tetapi kami tidak bisa manfaatkan. Tidak ada tegang di Asian Games pertama ini, tetapi kami kecewa karena harusnya bisa bermain lebih lepas,” ungkap Lisa.