Moskow, MimbarBangsa.co.id – Presiden Rusia Vladimir Putin akan berkunjung ke Beijing, China, untuk bertemu langsung dengan Presiden Xi Jinping pada Oktober mendatang. Ini akan menjadi kunjungan ke luar negeri pertama yang dilakukan Putin usai perintah penangkapan terhadapnya dirilis Mahkamah Pidana Internasional (ICC) pada Maret lalu.
Seperti dilansir Reuters, Rabu (20/9/2023), rencana kunjungan Putin itu diungkapkan oleh Nikolai Patrushev, yang merupakan sekutu dekat Putin dan menjabat sebagai Sekretaris Dewan Keamanan Rusia, saat menghadiri pertemuan dengan diplomat top China Wang Yi yang sedang berkunjung ke Moskow pekan ini.
Disebutkan oleh Patrushev dalam pertemuan itu, seperti dikutip oleh kantor berita Interfax, bahwa Moskow dan Beijing harus memperdalam kerja sama dalam menghadapi upaya Barat untuk mengekang kedua negara.
Patrushev juga mengatakan bahwa pembicaraan pemimpin kedua negara di Beijing nantinya akan berlangsung ‘menyeluruh’.
Dalam kunjungan itu, Putin disebut juga akan menghadiri Forum Belt and Road ketiga yang digelar China bulan depan.
Undangan menghadiri forum itu disampaikan oleh Xi secara resmi kepada Putin saat dia melakukan kunjungan penting ke Moskow pada Maret lalu. Beberapa hari sebelum kunjungan itu, ICC menerbitkan surat perintah penangkapan terhadap Putin atas dugaan mendeportasi secara ilegal ratusan anak dari Ukraina selama pasukan Rusia melancarkan invasi.
Moskow membantah tuduhan tersebut, dan Kremlin menyebut perintah penangkapan itu merupakan bukti permusuhan Barat terhadap Rusia, yang membuka penyelidikan pidana terhadap jaksa dan hakim ICC yang merilis perintah penangkapan itu.
Invasi skala penuh Rusia ke Ukraina sejak Februari 2022 telah memicu salah satu konflik paling mematikan di Eropa sejak Perang Dunia II, dan menjadi konfrontasi terbesar antara Moskow dan Barat sejak Krisis Rudal Kuba tahun 1962 silam.
Rentetan sanksi dari Barat terkait invasi Rusia ke Ukraina itu memaksa Putin untuk mengalihkan fokus ke China, dan Xi mendukungnya.
Perdagangan antara Rusia dan China melonjak sejak invasi dilancarkan ke Ukraina, dan Moskow menjual minyak kepada negara-negara Asia, termasuk China, dalam jumlah yang lebih besar yang tidak bisa lagi dijual ke Barat karena adanya sanksi.
Putin terakhir kali berkunjung ke Beijing pada Februari 2022, hanya beberapa hari sebelum Rusia menginvasi Ukraina, di mana dia dan Xi mengumumkan kemitraan ‘tanpa batas’ antara kedua negara. Namun Moskow pada saat itu mengatakan hal tersebut tidak berarti aliansi militer.