Jakarta, MimbarBangsa.co.id – Para pemeran film porno yang diproduksi di wilayah Jakarta Selatan mengaku dijebak dan ditipu sutradara I. Polisi menyebut pengakuan tersebut hak para pemeran yang saat ini masih berstatus sebagai saksi.
“Itu hak saksi untuk mengatakan apa saja yang diketahui, didengar dan dialaminya sendiri,” kata Dirkrimsus Polda Metro Jaya Kombes Ade Safri Simanjuntak kepada wartawan, Rabu (20/9/2023).
Ade Safri mengatakan, nantinya pihak kepolisian akan melakukan klarifikasi beberapa ahli mulai dari ahli ITE, ahli pidana hingga ahli pornografi untuk menelaah kasus yang ada. Setelahnya, pihak kepolisian akan melakukan gelar perkara untuk menentukan status para pemeran.
“Nanti kan selanjutnya kita akan periksa ahli (ITE, Pidana, Pornografi). Baru setelah itu kita akan lakukan gelar perkara untuk memberikan kepastian hukum, termasuk penetapan tersangka atas 2 alat bukti yang sah. Nanti akan ditentukan apakah status saksi layak naik menjadi tersangka atau tidak,” jelasnya.
Ramai-ramai Pemeran Ngaku Ditipu
Sebelumnya, Direktorat Reserse Kriminal Khusus Polda Metro Jaya telah melakukan klarifikasi terhadap beberapa pemeran film porno di Jakarta Selatan. Para pemeran sepaham mengaku ditipu sutradara I dalam kasus tersebut.
“Memang saya merasa dijebak karena di sini saya juga sebenarnya nggak tahu kalau itu bakal ada web dewasa,” kata Virly Virginia di Polda Metro Jaya. Virly sendiri pemeran film Kramat Tunggak.
Selaras, Meli 3GP yang merupakan pemeran ‘Birahi Muda’ menyebut dirinya mengaku ditipu sutradara I. Saat itu dirinya dihubungi sang sutradara melalui akun media sosial untuk bekerja sama dalam sebuah projek konten YouTube. Namun seiring berjalannya waktu, projek yang disebutkan mengarah ke film dewasa.
“Tadinya cuma dibilang mau bikin konten YouTube aja. Setelah tahu dari beberapa teman yang meranin pun, aku nggak mau yang adegannya terlalu vulgar. Kebetulan aku nggak ada adegan ciuman sama bersetubuh. Cuma teknik kamera,” jelasnya.
“Itu tadi, dia cuma bilang itu buat konten YouTube dan udah lulus sensor. Semua adegan dari dia cuma teknik kamera, nggak ada yang full dibuka,” imbuhnya.
Pemeran pria Ujang Ronda juga mengatakan hal serupa. Ujang mengatakan, saat itu dirinya ditawari sutradara I untuk bermain di film religi.
“‘Bang ada film mau maen nggak?’ ‘Mau’ gue bilang, ‘skenarionya mana?’, ‘lu main bagian religi sama lucu-lucunya aja’. Nah main itu 2022 dan nggak tahu kalau itu film gituan, nah udah waktu itu ada berita, ada nama gue di situ, kacau gue bilang,” kata Ujang.
Tak hanya ketiga pemeran tersebut, Fatra Ardianata mengatakan dirinya dikontak sutradara I untuk projek web series. Sutradara I saat itu juga mengaku rumah produksi miliknya berbadan hukum dan legal.
“Web series yang saya tahu web series itu tayang di TV-TV nasional, sampai di lokasi saya nggak tahu main film kayak gini. Satu lagi, kita dibilang ini film legal, berbadan hukum punya pengacara pribadi saudara I, dia bilang ini berbadan hukum legal jadi kita coba memainkan nya karena kita otak kita digiring opininya ini legal, ‘lu nggak usah takut mainin film-film ini, seperti itu,” jelasnya.
Fatra mengatakan ada beberapa film yang dirinya mainkan dalam rumah produksi tersebut. Termasuk salah satunya film Kramat Tunggak yang diperankannya bersama Siskaeee.
“Jadi kita diiming-imingi waktu ada salah satu film yang viral juga, di situ dia lebih menegaskan kalau ini film bukan film ecek-ecek, bukan film kayak ‘Kebaya Merah’ katanya. Kalau gue ini berbadan hukum dan film gue ini legal katanya,” pungkasnya.