Jakarta, MimbarBangsa.co.id – Ada fakta menarik dalam proses pembuatan dodol khas Betawi yang jarang diketahui oleh orang awam. Hal ini diungkapkan oleh penjual dodol, Cing Pidet saat ditemui di acara Hajat Betawi Condet.
“Begini kalau masalah pamali itu karena keturunan, (kepercayaan) turun-temurun bahwa kalau mengaduk dodol itu harus dengan pikiran bersih. Di hati juga tidak boleh ngedumel, tidak boleh ngerendeng gitu loh,” kata Cing Pidet di Jalan Batu Ampar III, Condet, Kramat Jati, Jakarta Timur, Sabtu (9/9/2023).
Sebaiknya dalam proses pembuatan dodol menurut Cing Pidet harus dalam keadaan bersih baik fisik, pikiran dan hati. Karena, konon katanya apabila tidak demikian, dodol yang tengah dibuat tidak akan berhasil dibuat.
“Jadi paling tidak pada saat mengaduk ini harus dalam posisi bersih terutama fisik, pikiran dan hati, seperti itu, kalau tidak seperti itu tidak jadi, jadi entar lembek terus,” tutur dia.
Menurut Cing Pidet, proses pengolahan dodol memakan waktu yang cukup lama, yaitu delapan hingga dua belas jam. Selama dua belas jam itu, adonan dodol harus terus diaduk supaya mendapatkan hasil dodol yang legit dan lezat.
“Kalau masalah sulit tidaknya itu tergantung kebiasaan masalah lamanya sekitar delapan sampai dua belas jam (diaduk) nonstop tidak boleh berhenti,” sebut Cing Pidet.
Cing Pidet mengimbuhkan bahan-bahan yang digunakan untuk membuat dodol khas Betawi sendiri di antaranya ketan, gula jawa, dan tepung dicampur sedikit air.
Sebelumnya, Forum Betawi Rempug (FBR) kembali menggelar acara Pagelaran Pesta Rakyat bernama Hajat Betawi Condet di kawasan Condet tepatnya di Jalan Batu Ampar III, Batu Ampar, Kramat Jati, Jakarta Timur.
Acara yang bertema “Merawat Tradisi Betawi dalam Kebhinekaan” itu diselenggarakan selama dua hari pada tanggal 9-10 September 2023. Hajat Betawi Condet menghadirkan pertunjukan seni budaya dan kuliner khas Betawi, salah satunya dodol Betawi.