Jakarta, MimbarBangsa.co.id – Juru bicara Prabowo Subianto, Dahnil Anzar Simanjuntak meminta para buzzer berhenti memproduksi hoax yang bisa merusak Indonesia. Hal ini disampaikan Dahnil Anzar merespons isu Prabowo Subianto menampar dan mencekik Wakil Menteri Pertanian (Wamentan) Harvick Hasnul Qolbi.
“Kami hanya mengimbau agar buzzer dan para produsen hoax berhenti melakukan praktik-praktik, berhentilah merusak Indonesia dan persatuan, bersainglah dengan jujur,” ujar Dahnil kepada wartawan, Selasa (19/9/2023).
Dahnil memastikan isu Prabowo tampar wamen adalah hoax. Apalagi Presiden Joko Widodo (Jokowi) sudah membantah isu tersebut.
“Pak Presiden sudah bantah, Kementan sudah bantah, kami sudah nyatakan itu hoax dan fitnah,” tegas mantan Ketua Umum PP Pemuda Muhammadiyah itu.
Lebih lanjut, Dahnil menyesalkan isu hoax tersebut bergulir secara masif. Bahkan, kata dia, banyak tokoh turut menyebar fitnah terhadap Prabowo.
“Sudah banyak orang bahkan tokoh yang ikut tebar fitnah berita itu,” pungkas Dahnil.
Diketahui, narasi Prabowo tampar wamen dalam sebuah rapat disampaikan oleh seorang bernama Alifurrahman dari SewordTV. Dalam kanal Youtube-nya, dia tidak menyebutkan langsung nama Prabowo, tetapi menteri yang menjadi capres saat ini. Dituturkan, menteri tersebut menampar dan mencekik seorang wamen saat rapat kabinet. Perbuatan itu pun disebut membuat wamen yang menjadi korban trauma dan menteri lain yang ikut rapat merasa tidak nyaman. Para menteri yang hadir rapat sempat melerainya.
Informasi penamparan dan pencekikan wamen tersebut diperoleh penutur sekitar 10 hari yang lalu dari informan yang merupakan staf yang hadir di rapat tersebut.
Kemudian, muncul pemberitaan yang mengasosiasikan menteri yang dimaksudkan adalah Prabowo Subianto dan wamen yang ditampar adalah Wakil Menteri Pertanian Harvick Hasnul Qolbi.
Pihak Kementan pun langsung mengklarifikasi dengan menyatakan wamentan tidak diagendakan mengikuti dan hadir rapat terbatas (ratas) di Istana Negara dalam waktu 10 hari terakhir.
“Kami sudah cek agenda Wamentan dalam 10 hari terakhir, tidak ada agenda beliau hadir mengikuti ratas di Istana mewakili Bapak Mentan SYL (Syahrul Yasin Limpo),” ujar Ketua Kelompok Substansi Pemberitaan dan Strakom, Setjen Kementan, Arief Cahyono dalam keterangannya, Senin (18/9/2023).
Arief menambahkan tidak mungkin ada agenda Ratas yang tidak melalui tata keprotokolan di Kementan.
“Munculnya berita yang beredar tidak sesuai dengan informasi yang terjadwal dalam agenda pimpinan Kementan,” katanya.