Jakarta, MimbarBangsa.co.id – Pemprov DKI Jakarta memperbaiki jalur bus yang berada di 14 koridor Transjakarta.
Plt Kepala Dinas Bina Marga (DBM) DKI Jakarta, Heru Suwondo mengatakan, Pemprov DKI Jakarta terus berinovasi untuk menyediakan infrastruktur jalan yang memadai, baik dalam bentuk pembangunan jalan baru maupun perbaikan jalan.
Dikatakan, salah satu mitra dalam kegiatan pembangunan infrastruktur DBM Provinsi DKI Jakarta, PT Pendawa Lestari Perkasa (PLP) yang merupakan unit usaha PT Semen Indonesia (Persero) Tbk (SIG).
“PLP sudah banyak menciptakan solusi-solusi, salah satunya adalah beton rapid setting speedcrete. PLP melaksanakan pekerjaan perbaikan jalur bus TransJakarta koridor 1-14 dengan menggunakan speedcrete yang siap digunakan hanya dalam waktu 8 jam setelah beton selesai diaplikasikan,” kata Heru Suwondo, Senin (17/7/2023).
Proses perbaikan 14 koridor jalur bus TransJakarta tersebut menggunakan speedcrete, yakni solusi beton cepat kering dari SIG yang menggunakan metode rapid setting dan memiliki kecepatan kering 8 jam setelah selesai pengaplikasian.
Perbaikan dilaksanakan secara bertahap, mulai dari April hingga Juni 2023 di sejumlah titik lokasi, di antaranya Bundaran HI, Halte Sarinah arah HI, Halte Juanda arah Senen, Halte Juanda arah Harmoni, dan Halte Balai Kota arah Patung Kuda.
Kemudian, Jalan Raya Kramat Kwitang arah Senen, Jalan Kyai Tapa arah Roxy, Halte Jembatan Baru, Jalan MT Haryono arah Semanggi, Jalan Gatot Subroto arah Semanggi, Jalan Kemayoran Gempol, dan Jalan Utan Panjang Timur.
Corporate Secretary SIG, Vita Mahreyni mengatakan, pembetonan jalan dengan menggunakan speedcrete merupakan solusi perbaikan ramah lingkungan, karena pengerjaan dan waktu tunggu yang cepat, membantu mengurangi emisi karbon dari kemacetan karena penutupan jalan yang biasa terjadi pada perbaikan jalan secara konvensional.
“Perbaikan 14 koridor jalur bus TransJakarta dilakukan pada malam hari agar pada esok harinya, atau 8 jam setelah beton selesai diaplikasikan, sudah dapat dilalui kembali. Speedcrete hadir dalam beberapa level kecepatan kering, mulai dari 4 jam, 6 jam, 8 jam, 10 jam, dan 12 jam. Sebagai perusahaan BUMN, SIG ingin memberikan solusi pembangunan yang ramah lingkungan untuk mendukung ketersediaan infrastruktur jalan yang baik dan layak, sehingga mendukung kelancaran dan kenyamanan mobilitas masyarakat,” kata Vita Mahreyni.
Selain kecepatan waktu ikat beton, proses pengerjaan speedcrete juga didukung dengan peralatan mutakhir, laser screed dan 3D profiler yang dapat menjamin permukaan yang presisi, serta aspek keselamatan kerja.
Tingkat komponen dalam negeri (TKDN) speedcrete juga terbilang cukup tinggi karena optimalisasi penggunaan material dan sumber daya lokal.