Jakarta, MimbarBangsa.co.id – PT Archi Indonesia Tbk (ARCI) menargetkan produksi emas mampu bertumbuh hingga 30% pada tahun 2023. Untuk mencapai target perseroan memperkuat infrastruktur dan juga membuka opsi eksplorasi bawah tanah hingga merambah bisnis baru.
Direktur Utama Archi Indonesia, Rudy Suhendra menyampaikan, perseroan saat ini sedang melakukan remediasi Pit Araren secara bertahap pasca terkena bencana alam pada 2022 silam. Ini menjadi salah satu fokus perseroan pada 2023 agar Pit Araren dapat segera beroperasional secara penuh.
“Pada Desember 2022 pit Araren sudah berhasil kami remediasi untuk tahap pertama dimana operasional dari produksi sudah mulai kembali pada bulan November dan Desember. Proses remediasi akan berjalan bertahap dan akan kami tingkatkan dari sisi produksi agar Araren kembali normal seperti tahun sebelumnya,” jelas Rudy dalam paparan publik, di Jakarta, Senin (19/6/2023).
Disisi lain, lanjut dia, perseroan juga sedang mengembangkan downstream agar mencapai cita-cita sebagai perusahaan tambang emas yang fully integrated dari hulu ke hilir pertama di Indonesia.
“Mimpi itu segera terwujud dengan launching refinery oleh anak usaha ARCI yakni PT Elang Mulia Abadi Sempurna (EMAS) pada kuartal III 2023,” tegasnya.
Rudi mengungkapkan, perseroan dengan sumber daya yang ada tidak tinggal diam dan terus melakukan eksplorasi untuk menemukan sumber emas baru maupun cadangan baru. Inisiasi yang dilakukan perseroan yakni dengan membuka opsi eksplorasi bawah tanah/underground, dengan demikian perseroan akan melakukan pertmabangan open pit dan juga bawah tanah.
“Sebelumnya eksplorasi underground tak pernah terpikirkan oleh kami. Berdasarkan data yang kami punya potensinya sangat besar bagi arci kedepan,” ujar dia.
Untuk mewujudkan rencana itu, perseroan menyebutkan sudah menyewa perusahaan kontraktor ternama agar proyek ini bisa segera dimulai pada akhir tahun 2023. Upaya lainya yang dilakukan perseroan untuk mencapai target yakni dengan memperkuat infrastruktur pit dan juga pendukungnya, diantara yakni dengan melakukan pembelian 27 dump truck dan 5 excavator yang nantinya dapat memberikan kestabilan dari sisi kebutuhan yang diperlukan perseroan untuk open pit.
Peningkatan pun dilakukan pada belanja modal, dimana sebelumnya Archi merealisasikan sekitar US$69,3 juta, yang sebagian besar digunakan untuk infrastruktur pertambangan, pembangunan infrastruktur tailing storage facility, dan lainnya. Ke depan, perseroan berencana melakukan investasi belanja modal rata-rata untuk di 3 tahun ke depan di US$ 73,0 juta.
Tak hanya itu, Archi Indonesia kedepannya akan terus mendukung program pemerintah dalam mengidentifikasi potensi energi baru terbarukan (EBT), dimana salah satunya menjalin kerjasama dengan PT Ormat Geothermal Indonesia untuk melakukan kegiatan pengeboran panas bumi (geothermal) di wilayah Toka Tindung.
“Hasil pengeboran panas bumi sudah sesuai dengan rencana yang diharapkan, dan hasil studi kelayakan yang lebih detil diharapkan dapat diperoleh pada kuartal ke-4 di tahun ini,” pungkasnya.