Bandung, MimbarBangsa.co.id – PT PLN Unit Induk Distribusi Jawa Barat (UID Jabar) secara resmi telah menyalakan pasokan listrik untuk kereta cepat di Stasiun Karawang, Kabupaten Karawang. Langkah ini bertujuan untuk mendukung pelaksanaan Proyek Strategis Nasional (PSN) Kereta Cepat Jakarta-Bandung (KCJB).
Susiana Mutia, General Manager PLN UID Jabar, menyatakan proyek ini memiliki potensi untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi dan juga mendukung pencapaian Net Zero Emission pada tahun 2060 melalui penggunaan moda transportasi massal yang menggunakan listrik.
Imam Ahmadi, Manajer PLN UP3 Karawang, menjelaskan kepada Antara, bahwa listrik untuk Stasiun Kereta Cepat Karawang disuplai melalui dua gardu induk (GI), yaitu GI Mekarsari dan GI Transheksa. PLN telah membangun jaringan kabel sepanjang 4,1 kilometer dari GI Mekarsari ke stasiun, serta sepanjang 6,38 kilometer dari GI Transheksa ke stasiun.
“Kami telah berupaya maksimal dengan melibatkan seluruh sumber daya yang kami miliki, termasuk personel dari tim ULP Prima Karawang dan tim PDKB, untuk menyelesaikan penyalaan listrik di stasiun kereta cepat ini. Daya listrik sebesar 2 kali 3.465 kVA akan digunakan untuk operasional stasiun kereta cepat di Karawang,” ungkap Imam.
Imam juga menyebutkan bahwa Stasiun Karawang menggunakan Tarif Layanan Khusus KCJB (LB3). Sebelumnya, PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) menggunakan penerangan sementara (PS) selama masa konstruksi di lokasi Stasiun Karawang.
Susiana menjelaskan bahwa wilayah kerja PLN UID Jabar mencakup tiga stasiun Kereta Cepat Jakarta-Bandung, yaitu Stasiun Karawang, Stasiun Padalarang, dan Stasiun Tegalluar, yang semuanya menggunakan listrik dari PLN.
“Keberhasilan PLN dalam memenuhi kebutuhan listrik proyek ini diharapkan dapat meningkatkan kepercayaan investor untuk berinvestasi dan menggunakan listrik PLN di wilayah atau kawasan tersebut, sehingga pembangunan dan perekonomian semakin berkembang,” tambah Susiana.