Yogyakarta, MimbarBangsa.co.id – Biaya kuliah di Fakultas Kedokteran masih sering dipertanyakan oleh publik. Salah satunya adalah Universitas Gadjah Mada (UGM) yang merupakan salah satu perguruan tinggi diminati banyak calon mahasiswa.
Untuk masuk Fakultas Kedokteran UGM ada sejumlah jalur yang bisa dipilih para calon mahasiswa. Dekan Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat, dan Keperawatan Universitas Gadjah Mada (FK-KMK UGM) dr. Yodi Mahendradhata, MSc., PhD., FRSPH., mengatakan ada sejumlah jalur yang bisa dipilih untuk bisa menempuh studi di FK-KMK UGM.
“Ada SNBP Seleksi Nasional Berdasarkan Prestasi, kemudian ada SNBT Seleksi Nasional Berdasarkan Tes kemudian ada jalur prestasi dan ada Ujian Mandiri Computer Based Test-CBT,” kata Yodi.
Terkait biaya kuliah menurut Yodi, UGM telah menetapkan yang disebut Uang Kuliah Tunggal (UKT) yang terdiri atas dua macam yakni UKT pendidikan Unggul UGM dan UKT Pendidikan Unggul Bersubsidi UGM.
“UKT pendidikan Unggul UGM itu ditetapkan dengan cara berkeadilan untuk menciptakan pendidikan unggul yang dapat dijangkau oleh seluruh masyarakat Indonesia, sedangkan UKT pendidikan unggul bersubsidi UGM itu berupa subsidi sebesar 100 persen, 75 persen, 50 persen atau 25 persen dari besaran nominal UKT pendidikan tadi,” lanjutnya.
Di FK UGM untuk biaya UKT Pendidikan Unggul UGM, setiap semester mahasiswa akan dikenakan biaya sebesar Rp 24.700.000.
“Jadi kalau di Kedokteran UKT Pendidikan Unggul itu dua puluh empat juta tujuh ratus ribu, itu UKT pendidikan unggul kemudian nanti ada subsidinya tergantung levelnya bisa 25 persen dari itu, atau 50 persen, 75 persen, atau 100 persen,” kata Yodi.
Untuk mendapatkan UKT pendidikan unggul bersubsidi menurut Yodi didasarkan pada kemampuan ekonomi kedua orang tua atau penanggung jawab biaya pendidikan mahasiswa.
Untuk waktu tempuh pendidikan dokter di Fakultas Kedokteran UGM rata-rata mahasiswa menyelesaikan sarjana dalam kurun waktu 3,5 tahun (7 semester) dan profesi 2 tahun (4 semester) sehingga membutuhkan waktu sekitar 11 semester. Sehingga biaya yang harus dikeluarkan untuk menyelesaikan pendidikan dokter adalah Rp 271.700.000.
Bagi calon mahasiswa yang diterima melalui jalur UM-CBT UGM pada tahun akademik 2023/2024 dan ditetapkan UKT Pendidikan Unggul (memiliki kemampuan ekonomi baik) dikenakan Sumbangan Solidaritas Pendidikan Unggul (SSPU) di UGM sebesar Rp 30.0000.000 (tiga puluh juta Rupiah) untuk bidang Ilmu Sains, Teknologi, dan Kesehatan.
Sementara itu Wakil Dekan Bidang Akademik dan Kemahasiswaan FK-KMK UGM dr. Ahmad Hamim Sadewa, Ph.D mengatakan saat ini Fakultas Kedokteran memiliki daya tampung sebanyak 400 mahasiswa yang terbagi atas tiga program studi.
“Sarjana kedokteran memiliki daya tampungnya 180 mahasiswa, ilmu keperawatan 120, gizi kesehatan 100 mahasiswa, ini berbeda-beda antara satu prodi dengan prodi yang lainnya,” kata Amin.
Sedangkan untuk komposisi jalur masuk, memiliki persentase yang berbeda yakni SNBP 25 persen, kemudian SNBT 25 dan yang seleksi mandiri 50 persen.
Untuk program spesialis biayanya berbeda tergantung masing-masing prodi dan skema penerimaan mahasiswa yang dipilih dimana terdapat sejumlah jalur diantaranya regular, tugas belajar, LPDP atau kemitraan.
“Sebagai contoh untuk program spesialis anak yang regular 17 juta per semester, sementara untuk kemitraan 25 juta, sedangkan untuk obstetri dan ginekologi jalur reguler 20 juta sedangkan jalur kemitraan 27 juta,” kata Amin.
Dikatakan Amin waktu yang ditempuh untuk menyelesaikan pendidikan spesialis adalah sekitar 4 tahun atau 8 semester, namun ada beberapa prodi yang kurang atau lebih lama. Informasi seputar seleksi masuk UGM bisa diakses melalui laman um.ugm.ac.id.