MEDAN, MimbarBangsa.co.id – Untuk mendukung kampus sebagai bagian dari upaya penguatan jurnalisme berkualitas, Dewan Pers menggelar Coaching Clinic, Senin (6/2/2023) di Universitas Medan Area, Medan, Sumatera Utara. Kegiatan ini merupakan salah satu rangkaian program Dewan Pers untuk menyemai nilai-nilai kemerdekaan pers dan demokrasi sejak dini.
Coaching Clinic dipandu oleh Ketua Komisi Informasi dan Komunikasi Dewan Pers, Asmono Wikan, dan Tenaga Ahli Dewan Pers, Arif Supriyono. Asmono menyebutkan, terdapat enam tantangan yang dihadapi pers mahasiswa saat ini, yaitu masalah organisasi, personalia, manajemen, pasar, kreativitas, dan digitalisasi.
Terkait kreativitas, ia menyebut ada lima tantangan, yaitu minat baca mahasiswa terhadap media internal kampus, kompetisi persma dengan media yang lebih update dan kredibel, regularitas penerbitan pers mahasiswa, format/platform pers mahasiswa, dan finansial.
“Jika lembaga pers mahasiswa dapat menjawab lima tantangan kreativitas tersebut, maka peluang eksistensi pers mahasiswa masih akan terbuka,” tuturnya.
Asmono mengemukakan bahwa salah satu kelemahan pers mahasiswa adalah adanya problem dalam manajemen. Ia menekankan, agar pers mahasiswa lebih baik, para pengelolanya harus mampu mengelola dengan benar, dimulai dari merencanakan liputan dengan baik, sistematis, dan terstruktur hingga memahami kebutuhan pembacanya.
Sementara Arif memberikan penjelasan tentang dasar-dasar jurnalistik serta perbedaan pers di zaman Orde Baru dan sekarang. Arif memberikan banyak contoh dan ilustrasi mengenai kasus-kasus klasik dalam dunia jurnalistik Indonesia, yang dipetik dari pengalamannya sebagai mantan Redaktur Pelaksana di Harian Republika.
“Kode Etik Jurnalistik mengandung empat asas, yaitu asas moralitas, asas demokratis, asas profesionalitas, dan asas supremasi hukum,” tuturnya.
Kegiatan tersebut diikuti puluhan mahasiswa dari berbagai kampus di Sumatera Utara. Para peserta sangat antusias mengikuti jalannya acara dan berpartisipasi dalam sesi diskusi dan tanya jawab. Mereka sangat tertarik dengan dunia jurnalistik meski sebagian bukanlah anggota pers mahasiswa. Umumnya, mereka mempertanyakan tentang pers terkait dengan jurnalisme digital dan juga maraknya perkembangan media sosial.