Jakarta, MimbarBangsa.co.id – PT Ashmore Asset Management Indonesia Tbk (AMOR), perusahaan manajer investasi (MI) hingga semester II 2022 mencatat dana kelolaan investasi (asset under management/AUM) turun 5% menjadi Rp 31,8 triliun (US$ 2 miliar). Tergerusnya dana kelolaan sejalan volatilitas pasar yang menyebabkan pengalihan investasi pada aset yang memberikan return lebih tinggi.
Presiden Direktur Ashmore Asset Management Indonesia Ronaldus Gandahusada menjelaskan, penurunan AUM disebabkan kinerja investasi negatif Rp 351 miliar (US$ 22,3 juta) dan penjualan bersih Rp 185 miliar. Mayoritas di reksa dana pendapatan tetap. “Menjelang akhir periode, volatilitas pasar menurun dan investor mulai beralih kembali ke aset pengembalian yang lebih tinggi,” jelas dia Jumat (27/1/23).
Ia mengatakan penurunan AUM bersamaan dengan pergeseran komposisi produk Ashmore. Hal ini berdampak pada penurunan pendapatan bersih sebesar 15% secara tahunan menjadi Rp 107 miliar pada semester kedua 2022. Namun, Ronaldus menyebutkan perseroan berhasil menstabilkan pendapatan secara per kuartal.
Meski demikian, Earning Before Interest Rate and Amortization (EBITDA) Ashmore mengalami kontraksi 27% menjadi Rp 55 miliar. Perseroan mengklaim dengan penurunan pendapatan bersih dan kenaikan biaya, laba inti mengalami penurunan 28% secara tahunan menjadi Rp 43 miliar pada semester II 2022.
Dari segi kas, AMOR memiliki kas Rp 123 miliar pada 31 Desember 2022, tidak termasuk investasi dana seed sebesar Rp 102 miliar. Namun penurunan pendapatan ini seharusnya tidak menjadi kabar buruk bagi para investor perseroan, lantaran AMOR tetap berkomitmen memberikan dividen interim sebesar RP 16 per saham yang akan dilaksanakan pada 24 Februari 2023.
Untuk kedepanya, Ronaldus memproyeksikan pasar ekuitas Indonesia secara umum masih berkinerja baik. Ashmore akan menerima arus masuk bersih ke reksa dana saham di kuartal II 2023.
Sebelumnya, Ashmore menargetkan pertumbuhan dana kelolaan sebesar 10%-15% secara year on year di tahun 2022 ini. Desember 2021 lalu, AUM Ashmore tercatat sebesar Rp 39,6 triliun.