Purwakarta, MimbarBangsa.co.id -Minyak goreng (migor) bersubsidi dengan merek Minyakita yang dirilis pemerintah beberapa waktu lalu kian langka di Purwakarta, Jawa Barat, Sabtu (28/1/2023). Pedagang terpaksa menjual minyak goreng curah tanpa merk, demi memenuhi kebutuhan pasar minyak murah. Langkanya minyakita membuat harga minyak goreng kemasan melonjak.
Di Pasar Rebo Purwakarta, para pedagang sudah tidak lagi menjual minyak goreng murah dengan merk Minyakita. Pasalnya, sudah sepekan terakhir, tidak ada lagi pasokan Minyakita ke pasar.
Menurut salah seorang pedagang Susi (23) sebelum menghilang, harga Minyakita juga naik dari Rp 158.000 per karton (isi 12 liter) menjadi Rp 175.000 per karton. Kenaikan ini membuat pedagang tak bisa lagi menjual seseui harga eceran tertinggi (HET), Rp 14.000 per liter. “Sekarang tidak ada, susah barangnya, saya jual merek lain dengan harga Rp 18.000. Kelangkaan Minyakita tidak tahu, ya mungkin karena stoknya kosong saja, “ujarnya.
Sementara menurut pedagang lainnya yang ada di pasar Rebo Purwakarta, Ujang (45) menyebutkan, stok persediaan minyak goreng kemasan Minyak Kita sedang kosong, selain kosong harganya juga naik.
“Di sananya harga HET Rp 14.000, untuk model minyak curah sendiri harga sekarang Rp 16.000 per kilogram, tetapi konsumen tetap banyak memburu minyak kemasan Minyakita, karena harga murah, tetapi barangnya langka,“ pungkasnya.
Tidak tersedianya minyak murah bersubsidi, membuat pedagang kembali menyediakan minyak curah tanpa merek, agar lebih terjangkau. Adapun minyak curah dijual Rp16.000 per kilogram.
Langkanya pasokan Minyakita, juga membuat harga minyak kemasan lain naik. Saat ini, minyak kemasan dijual pada kisaran Rp 18.000 hingga Rp 20.000 per liter, tergantung merk.
Selain minyak goreng, komoditas lain yang harganya masih tinggi di Purwakarta, adalah telur dan beras. Telur ayam dijual di kisaran Rp 28.000 per kilogram, sementara beras medium mencapai Rp 12.000 per kilogramnya.