Jakarta, MimbarBangsa.co.id – Ketua Umum PDI Perjuangan (PDIP) Megawati Soekarnoputri mengatakan Joko Widodo (Jokowi) tidak bisa menjadi presiden seperti sekarang ini jika tanpa PDIP. Pasalnya, seseorang menjadi capres dan cawapres hanya bisa dilakukan melalui partai politik atau gabungan partai politik sebagai ketentuan yang diatur dalam konstitusi dan Undang-undang Nomor 7 Tahun 2017 tentang Pemilu.
“Pak Jokowi kalau enggak ada PDI Perjuangan ya kasian dah. Lho, legal formal lho. Mereka jadi presiden enggak ada gini, legal formal, ikutan aturan mainnya,” ujar Megawati saat memberikan pidato di acara puncak HUT Ke-50 PDIP di JIExpo Kemayoran, Jakarta, Selasa (10/1/2023).
Selain itu, kata Megawati, Wakil Presiden Maruf Amin dan Menkopolkam Mahfud MD juga direkomendasikan oleh dirinya agar membantu Jokowi di pemerintahan.
“Terus saya bilang ke Pak Jokowi, pendampingi Pak Maruf ya. Pak Mahfud jadi begini. Lah mereka ini dulu anak buah ku lho,” ungkap Megawati.
Pada kesempatan itu, Megawati juga mengakui kaget hanya diberi jabatan Ketua Pembina Ideologi Pancasila yang notabenenya di bawah Jokowi, Maruf, dan Mahfud. Namun, Megawati tak mempermasalahkan hal tersebut karena sudah tidak mencari kuasa lagi.
“Ya sudah, saya dikasih BPIP (Badan Pembina Ideologi Pancasila). Ya sudah saya kan tidak cari kuasa toh,” tutur Megawati.
Diketahui, pada 10 Januari 2023, PDIP merayakan HUT ke-50. Peringatan ini akan dilakukan sebagai bagian konsolidasi partai dalam rangka pemenangan pemilu yang sifatnya internal. Hal ini dilakukan guna memperkuat jati diri PDIP sebagai partai ideologi Pancasila dengan ciri kerakyatan, kebangsaan dan keadilan sosial.
Pada usia emas ini, DPP PDIP mengangkat tema HUT “Genggam Tangan Persatuan dengan Jiwa Gotong Royong dan Semangat Api Perjuangan Nan Tak Kunjung Padam” dan subtema “Persatuan Indonesia untuk Indonesia Raya”.