Jakarta, MimbarBangsa.co.id– Direktorat Tindak Pidana Siber (Dittipidsiber) Bareskrim Polri telah menelusuri keberadaan Siti Kurmeisa (SK) yang merupakan pekerja migran wanita di Arab Saudi yang mengaku difitnah oleh majikannya.
Kasubdit I Dittipidsiber Bareskrim Polri Kombes Reinhard Hutagaol mengungkapkan kronologi penemuan Siti tersebut. Mulanya, Menko Polhukam Mahfud MD melalui cuitannya menandai beberapa institusi termasuk Polri terkait video pekerja migran tersebut yang meminta tolong.
“Awalnya gini pak Menko Polhukam itu men tag beberapa institusi termasuk kami Siber saat ditag ya kami langsung berpendapat itu merupakan tugas kami juga sebagai aparat siber,” kata Reinhard, Sabtu (28/1/2023).
Dikatakan Reindhard, ia mendeteksi keberadaan Siti melalui penelusuran secara digital. Di mana, penyidik lebih dulu memprofiling Siti melalui video yang diunggah Mahfud MD.
“Mungkin dari nama dan foto tersebut kami adakan profileling dari porfileling tersebut kami menghubungi beberapa nomor telepon kebetulan salah satu nomor itu kan pertama si korban yang ada di Arab Saudi (SK) kemudian kami berhubungan dan dapatlah kepastian,” ucapnya.
Sebelumnya, Menko Polhukam Mahfud MD meminta Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPA) I Gusti Ayu Bintang Darmawati dan Menteri Tenaga Kerja (Menaker) Ida Fauziah membantu seorang pekerja migran Siti Kurmeisa di Arab Saudi yang mengaku difitnah majikan.
Hal itu disampaikan Mahfud lewat akun twitter resminya @mohmahfudmd. Dalam cuitannya itu, turut diunggah link Youtube yang memperlihatkan video pekerja migran tersebut meminta tolong.
“PMI Asal Cianjur Minta Bantuan Pemerintah Untuk Pulang. Harap Bu Ida dan Bu Menteri PPA Bintang membantu TKW ini. Ada nama PT pengirimnya tapi alamat pekerja migran tak disebut. Videonya tampak dibuat buru-buru dalam keadaan takut,” cuit Mahfud.
Dalam video yang ditautkan dalam cuitan Mahfud, Siti mengaku diberangkatkan oleh PT Putra Timur Mandiri (PTM). Dia merasa tak nyaman lantaran diberi perlakuan tak menyenangkan oleh majikannya.
“Saya mau pulang ke Indonesia tolong bantu saya, saya disini difitnah terus sama anak-anak majikan saya dan saya selalu disalahkan terus sama majikan saya. Saya makan ini itu selalu ngga boleh sama majikan saya,” kata Siti.