Ambon, MimbarBangsa.co.id – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Maluku menyebut Kabupaten Kepulauan Tanimbar (KKT) dan Maluku Barat Daya merupakan wilayah yang paling terdampak bencana gempa Maluku magnitudo 7,9 pada Selasa, (10/1/2022) dini hari.
“Dari hasil koordinasi dengan Satlak PB di kabupaten/kota, Kabupaten Kepulauan Tanimbar dan Maluku Barat Daya merupakan wilayah paling terdampak,” kata Kepala BPBD Provinsi Maluku Ismael Usemahu di Ambon, Selasa.
BPBD Maluku berkoordinasi dengan kabupaten/kota yang wilayahnya diguncang gempa, seperti Kabupaten Kepulauan Aru, Kepulauan Tanimbar, Kabupaten Maluku Barat Daya, Kabupaten Maluku Tenggara, Kota Tual, Kota Ambon, dan Kabupaten Seram bagian barat.
Menurut dia, sesuai data sementara yang didapatkan di Kabupaten Kepulauan Tanimbar, Saumlaki yang merupakan ibu kota kabupaten ada 10 unit rumah penduduk dan satu Puskesmas mengalami kerusakan.
Di Desa Romus, Kecamatan Wuarlabobar, Kabupaten Kepulauan Tanimbar ada tujuh rumah warga yang mengalami kerusakan berat.
Di wilayah Kabupaten Maluku Barat Daya terdapat sejumlah pengungsi yang rumahnya mengalami kerusakan parah, khususnya di Pulau Dawera serta Pulau Dawelor.
“Untuk sementara data yang diterima seperti ini, dan petugas Satlak PB di Kabupaten Kepulauan Tanimbar maupun Kabupaten Maluku Barat Daya masih melakukan pendataan lebih rinci di lapangan dan update data terbaru akan disampaikan beberapa jam ke depan,” kata Ismael.
Dia mengaku dari hasil koordinasi awal dilaporkan tidak ada korban jiwa dalam bencana tersebut, yang luka-luka kemungkinan ada, sebab gempa tersebut terjadi di saat warga sedang tertidur dan ada rumah yang mengalami kerusakan berat.
Sementara jumlah keseluruhan warga yang mengungsi masih dilakukan pendataan oleh para petugas di lapangan.