Jakarta, MimbarBangsa.co.id – Anggota DPR dari Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Luqman Hakim meminta TNI harus menjadi garda terdepan dalam menumpas Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di Papua. Pasalnya, kata Luqman, teror KKB sudah jelas mengganggu keamanan dan masuk dalam kategori gerakan sparatisme.
“Aksi teror KKB di Papua, menurut saya, merupakan kegiatan gangguan keamanan masuk kategori gerakan sparatisme untuk memisahkan diri dari wilayah NKRI. Oleh karena itu, penanganan terhadap KKB Papua haruslah menempatkan TNI di garda terdepan,” ujar Luqman saat dihubungi Beritasatu.com, Jumat (16/12/2022).
Luqman menegaskan, hal tersebut sesuai dengan tanggung jawab TNI untuk menjaga pertahanan negara. Menurut dia, harus diambil tindakan cepat dan tegas untuk mencegah gerakan separatisme makin membesar.
“Saya khawatir, jika TNI tidak diberi tanggung jawab utama dalam membasmi KKB, gangguan keamanan yang mengarah pada sparatisme di Papua akan makin membesar,” tandas dia.
Lebih lanjut, Luqman berharap Panglima TNI baru Laksaman Yudo Margono bisa meyakinkan Presiden Jokowi untuk mengambil keputusan tepat terkait masalah KKB.
“Saya berharap, Pak Yudo sebagai Panglima TNI yang menggantikan Pak Andika, mampu meyakinkan Kepala Negara agar mengambil keputusan yang tepat terkait masalah KKB di Papua,” pungkas Luqman.
Sebelumnya, Wakil Ketua DPR RI Sufmi Dasco Ahmad meminta TNI dan Polri diminta bergerak cepat untuk menumpas KKB di Papua. Pasalnya, kata Dasco tindakan yang dilakukan oleh KKB itu sudah tidak bisa ditolerir lagi.
“Tentunya kami mengharapkan bahwa TNI-Polri segera bergerak karena ini sudah tidak bisa ditolerir,” ujar Dasco di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Rabu,(14/12/2022).
Menurut Dasco, aksi keji yang dilakukan oleh KKB di Papua tidak berkeprimanusian. “Karena sudah tidak berprikemanusiaan menurut kami,” tegas Dasco.
Terbaru, KKB menembak mati 4 warga sipil di dua lokasi, yaitu di Kabupaten Pegunungan Bintang, Provinsi Papua Pegunungan, dan Kabupaten Puncak, Provinsi Papua Tengah. Ada tiga warga yang tewas dibunuh di Kabupaten Pegunungan Bintang, Papua Pegunungan. Sementara di Kabupaten Puncak, seorang warga yang dibunuh merupakan pegawai Bank Papua.