Nias Barat, MimbarBangsa.co.id– Klaim sepihak, Wakil Bupati Nias Barat Era Era Hia yang mengatakan bahwa bantuan mesin konverter kit (konkit) dari BBM ke BBG adalah hasil upaya dan perjuangannya sendiri membuat gaduh dan membingungkan para nelayan penerima bantuan mesin konversi BBM ke BBG bahkan pendistribusiannya sempat tertunda dan dihentikan oleh penyedia barang karena kehadiran Era Era Hia di tengah pendistribusian kepada nelayanan sasaran, Selasa (29/11/2022).
Kedatangan Era Era Hia di tengah-tengah pendistribusian paket bantuan kepada nelayan membuat gaduh dan mengakibatkan pendistribusian terhenti. Karena Ia memaksa agar didistribusikan sesuai dengan data lama yang diusulkan sebelumnya dan mengabaikan data baru hasil verifikasi yang telah ditetapkan oleh Kementerian ESDM.
Bahkan dari video yang beredar luas di Media Sosial, Era Era Hia mengintimidasi pegawai Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian dan Perikanan dan rekanan penyedia barang, dan bertahan agar datanya yang dipedomani.
“Dinas main-main, kita sikat. Siapa yang main-main kita sikat. Kalau ada yang berani merubah data, cabut dulu jengkol ini”, ujar Era Era dengan arogan sambil menunjuk jengkol tanda jabatannya sebagai Wakil Bupati.
Ia melanjutkan bahwa apabila ada penerima di luar data yang telah diusulkan ke Ditjen Migas Kementerian ESDM sebelum diverifikasi, didata dan diusulkan kepada Lamhot Sinaga. Ia terkesan menaggalkan jabatan dan merendahkan wibawanya sebagai Wakil Kepala Daerah dengan menonjolkan oknum dari salah satu Partai.
Ia juga mengabaikan proses pengajuan bantuan dari Pemerintah bahkan melupakan proses awal pengajuan bantuan yang telah diusulkan oleh Bupati Nias Barat terdahulu, Faduhusi Daely pada 29 Juli 2019 tetapi tertunda karena dampak pandemi Covid-19 saat itu. Barulah pada akhir tahun 2021, pihak Kementerian ESDM meminta agar diusulkan kembali data penerima bantuan tersebut.
Kebetulan pada saat itu, Bupati Nias Barat Khenoki Waruwu sedang berada di luar daerah, sementara pengajuannya mendesak, maka Bupati memberi petunjuk kepada Kabag Administrasi Perekonomian Setda Nias Barat, agar surat pengantarnya ditandatangani oleh Wakil Bupati karena saat itu masih belum diberlakukan pemakaian tanda tangan elektronik di Nias Barat.
Hal yang sungguh memprihatinkan dan merendahkan wibawanya sebagai unsur pimpinan daerah untuk mengukuhkan dirinya sebagai pejuang tunggal pemberian bantuan paket mesin konkit kepada nelayan adalah ketika Era Era Hia mengedit kembali statusnya di facebook Era Era Hia_Story, dimana pada postingannya tersebut, sebelumnya belum tercantum bahwa Ia telah mengusulkan bantuan paket konkit kepada nelayan, baru setelah bantuan datang, Ia mengedit postingannya seakan-akan bantuan tersebut disalurkan karena usahanya sendiri.
Salah satu nelayan yang dijumpai saat pendistribusian paket bantuan tersebut di pantai Sirombu, menyesali dan mengaku bahwa sikap Era Era Hia, tidak mencerminkan sikap orang tua bagi nelayan apalagi jabatannya sebagai Wakil Bupati. Ia menduga bahwa Era Era Hia sengaja mengacaukan, membuat gaduh dan tidak berpihak kepada masyarakat bawah terutama para nelayan.
“Tindakan yang dilakukan Era Era Hia, tidak mencerminkan sebagai seorang pemimpin, cenderung provokatif dan menghasut para nelayan lainnya untuk menggagalkan pendistribusian bantuan mesin konversi BBM ke BBG”, ujar salah satu nelayan yang tidak mau namanya disebutkan.
Sebelumnya, pada saat pelaksanaan Sosialisasi Teknis Program Konversi Bahan Bakar Minyak ke Bahan Bakar Gas pada Selasa (15/11), yang dihadiri oleh Justin perwakilan dari Kementerian ESDM, Bupati Nias Barat Khenoki Waruwu, Kadis KPP dan beberapa pimpinan perangkat daerah lainnya, Bupati Khenoki Waruwu mengatakan bahwa penyaluran bantuan mesin konkit kepada 178 nelayan sasaran merupakan tindaklanjut usulan pemerintah Kabupaten Nias Barat pada tahun-tahun sebelumnya dan dukungan dari Komisi VII DPR RI.
Hal itu dipertegas oleh Justin dari Kementerian ESDM menjelaskan bahwa pendistribusian mesin konversi berbahan bakar gas bagi nelayan di Kabupaten Nias Barat, merupakan program kemitraan antara Kementerian ESDM, Komisi VII DPR RI, Pertamina dan Kabupaten Nias Barat.
Salah satu staf dari Kementerian ESDM yang dikonfirmasi via WA saat terjadi kegaduhan yang diakibatkan klaim sepihak Era Era Hia, mengatakan bahwa program tersebut sejak 2018 sudah direalisakikan oleh pihak Kementerian ESDM di Pulau Nias. Program tersebut bukan hasil perjuangan atas nama satu orang tetapi dukungan semua pihak.
“Sejak tahun 2018 sudah direalisasikan di Pulau Nias, bukan hasil perjuangan dan usaha satu orang, tetapi hasil kerjasama beberapa pihak”, tegasnya.
Untuk diketahui bahwa penyaluran mesin konversi kit yang sempat tertunda sebelumnya, telah berhasil disalurkan semua kepada 178 nelayan sasaran berdasarkan data hasil verifikasi terakhir dari Kementerian ESDM, setelah utusan resmi dari pemerintah Nias Barat yang dipimpin Sekda Nias Barat datang ke lokasi untuk memastikan kelancaran penyaluran paket bantuan tersebut.
“Kehadiran kami pada saat ini untuk meneruskan pendistribusian paket konkit ini. Siapun dia tidak diperkenankan menghambat atau mengganggu program pemerintah ini. Saya atas nama Bupati Nias Barat, bertanggungjawab penuh memastikan kelancaran pendistribusian ini”, tegas Sekda Sozisokhi Hia pada saat itu.
Hal senada juga diungkapkan oleh Hezkiel Tobing dari PT. Yuan Sejati sebagai penyedia barang mengatakan bahwa dalam pendistribusian paket kepada nelayan sasaran, pihaknya berpedoman pada data terakhir dari Kementerian ESDM sebanyak 178 orang.
Ia juga mengucapkan terima kasih karena kehadiran Sekretaris Daerah bersama beberapa pimpinan perangkat daerah sebagai utusan resmi pemerintah Kabupaten Nias Barat, akhirnya menyelesaikan kegaduhan dan memperlancar pendistribusian paket konkit kepada nelayan sasaran yang sempat tertunda pendistribusiannya. @RL