Kota Padang Sidempuan, Mimbarbangsa.co.id – Sekretariat DPRD Kota Padang Sidempuan, Provinsi Sumatera Utara kembali dikepung oleh mahasiswa pada Kamis (8/9). Kepungan tersebut merupakan aksi unjuk rasa dalam rangka menolak kenaikan harga BBM bersubsidi.
Selasa (6/9) lalu, ratusan mahasiswa dari organisasi HMI, IMM, PMII, KAMMI dan GMNI Kota Padang Sidempuan melakukan aksi unjuk rasa menolak kenaikan harga BBM di Kota Padang Sidempuan. Hari ini, Kamis (8/9), ribuan mahasiswa kembali tumpah ruah di halaman Sekretariat DPRD Kota Padang Sidempuan melakukan aksi unjuk rasa. Diketahui, aksi yang diikuti seribuan mahasiswa tersebut dikoordinatori oleh Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) dari berbagai Perguruan Tinggi di Kota Padang Sidempuan.
Terpantau, mahasiswa berkumpul di alun-alun Kota Padang Sidempuan sekitar pukul 13.30 Wib, kemudian berjalan menuju Sekretariat DPRD Kota Padang Sidempuan sekitar pukul 14.15 Wib. Dalam aksinya terlihat mahasiswa membawa spanduk bertuliskan “Harga BBM Naik, Rakyat Tercekik.” Sesampainya di halaman Sekretariat DPRD Kota Padang Sidempuan, mahasiswa membentangkan spanduk bertuliskan “Gedung Ini Disita Mahasiswa.” Tepat di pagar Sekretariat DPRD Kota Padang Sidempuan.
Saat perwakilan mahasiswa secara bergantian berorasi, Ketua DPRD Kota Padang Sidempuan, Siwan Siswanto didampingi dua orang DPRD lain, yakni Erwin Nasution dan Irfan Harahap menghampiri massa aksi berniat menjawab aspirasi dari mahasiswa.
Tak lama, orator mahasiswa yang mengenakan almamater Universitas Muhammadiyah Tapanuli Selatan (UMTS) yang diketahui bernama Al Anshori Rangkuti dan rekannya melempari para wakil rakyat tersebut dengan korek kuping (cotton bud) sebagai bentuk kekesalan terhadap DPRD yang dinilai tidak mendengar aspirasi rakyat.
“Kami akan beri hadiah kepada wakil rakyat, mereka para wakil rakyat kita tidak pernah mendengar aspirasi dari masyarakatnya. Ini bentuk kekesalan kami kepada kalian.” Teriak mereka sembari melempar korek kuping (cotton bud) ke arah Ketua DPRD Kota Padang Sidempuan.
Kemudian para orator mahasiswa secara bergantian berorasi di atas mobil sound system menyuarakan penolakan terhadap kebijakan pemerintah yang baru-baru ini menaikkan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi.