Jakarta, MimbarBangsa.co.id — Simak mengenai penyakit malaria, dari penyebabnya hingga pencegahannya.
Malaria merupakan penyakit yang disebabkan oleh parasit yang bernama Plasmodium.
Ada empat jenis plasmodium yang menyebabkan penyakit malaria, yaitu plasmodium vivax, plasmadium ovale, malariae plasmodium, dan plasmodium falciparum.
Plasmodium yang ditularkan oleh nyamuk itu akan berkembang biak di organ hati yang kemudian menginfeksi sel darah merah, penyakit malaria ini ditularkan melalui gigitan nyamuk Anopheles betina yang terinfeksi parasit itu.
Selain melalui gigitan nyamuk, malaria dapat menyebar menjangkit manusia melalui donor organ, tranfusi darah, dan janin yang terinfeksi dari ibunya.
Dilansir dari dinkes.kulonprogokab.go.id, berdasarkan data dunia penyakit malaria ini mampu membunuh satu anak setiap 30 detik, sekitar 300-500 juta orang terinfeksi dan sekitar 1 juta orang meninggal karena penyakit malaria setiap tahunnya.
Selain itu, 90 persen kematian terjadi di Afrika, terutama pada anak-anak.
Berikut penyebab penyakit malaria:
– Plasmodium Vivax
Parasit ini cenderung menimbulkan gejala yang lebih ringan dan menyebabkan kambuh ketika daya tahan tubuh menurut, parasit ini juga dapat bertahan di organ hati jangka waktu beberapa bulan bahkan tahun.
– Plasmodium Ovale
Meskipun parasit ini tergolong tidak berbahaya, tetapi bisa mneyebabkan penyakit lainnya yakni anemia atau biasa disebut kekurangan darah.
– Plasmodium Malarie
Parasit ini bisa mengalami infeksi yang kronis serta mengalami gangguan fungsi organ ginjal, meskipun timbul gejala setelah lama terinfeksi.
– Plasmodium Falciparum
Parasit ini dikatakan paling berbahaya karena dapat mrnimbulkan berbagai komplikasi, kejang, hingga koma.
Diketahui, gejalanya mulai muncul dalam kurun waktu 10 hingga 15 hari setelah tergigit nyamuk tersebut, berikut gejalanya:
-Demam.
-Menggigil.
-Sakit kepala.
-Berkeringat banyak.
-Lemas.
-Pegal linu.
-Gejala anemia atau kurang darah.
-Mual atau muntah.
Diagnosa Malaria
Penanganan dimulai melalui pemeriksaan fisik dan Rapid Diagnostic Test (RDT) untuk mengetahui keberadaan dan jenis parasit apa yang ada di tubuh sehingga menyebabkan malaria.
Hasil dari RDT sangat penting karena untuk menentukan jenis pengobatan anti malaria yang akan diberikan, ada juga pemeriksaan penunjang yaitu pemeriksaan darah yang terdiri dari dua jenis, pemeriksaan tetes tipis hapusan darah dan tetes tebal hapusan darah.
Pengobatan Malaria
Pengobatan malaria dilakukan sesuai dengan jenis penyakitnya, disebabkan oleh Plasmodium vivax yang tergolong ringan, penderita akan diberikan obat rawat jalan berupa obat chloroquine, ada juga yang disebabkan oleh Plasmodium falciparum dengan derajat gejala sedang, penderita akan dirawat di ruang non ICU rumah sakit.
Pencegahan Malaria
Malaria disebabkan oleh gigitaan nyamuk, oleh karea itu pencegahannya dengan merubah pola perilaku manusia agar nyamuk tidak muncul.
Berikut dikutip dari rssoewandhi.surabaya.go.id:
1. Gunakan kelambu ketika tidur.
2. Memakai pakaian serba panjang seperti celana dan lengan panjang selama beraktivitas.
3. Hindari meletakkan pakaian basah di dalam rumah karena dapat menjadi tempat persembunyian nyamuk.
4. Lakukan langkah 3M (Menguras penampungan air, Mengubur barang bekas, dan mendaur ulang barang bekas).
5. Gunakan lotion anti nyamuk yang mengandung DEET (diethyltoluamide).
6. Pasang obat nyamuk dan rutin menyemprot obat nyamuk terutama di pagi dan sore hari.
7. Rutin melakukan fogging massal di daerah dengan tingkat malaria yang tinggi minimal sebulan sekali.
Sumber: Tribunnews. com