Jakarta, MimbarBangsa.co.id — Krisis aset Kripto Terra LUNA dan TerraUSD telah menyeret jatuh harga uang kripto. Beberapa menyebut insiden ini mirip seperti skema ponzi dengan runtuhnya Lehman Brothers yang memicu krisis keuangan 2008.
Terra LUNA dan TerraUSD merupakan proyek pengembangan stablecoin yang dilakukan oleh Terraform Labs. Stablecoin diklaim sebagai tempat penyimpanan nilai yang relatif aman di pasar kripto yang sangat berfluktuatif.
Stablecoin diikat dengan mata uang resmi yang diterbitkan bank sentral seperti dolar atau rupiah dan biasanya mempertahankan nilainya satu berbanding satu dengan mata uang resmi bank sentral.
Namun peristiwa Terra LUNA dan TerraUSD membuktikan mereka sama fluktuatifnya dengan cryptocurrency lainnya. Saat ini harga Terra LUNA dan TerraUSD sudah jatuh di bawah US$1. Jauh dari target yang dipatok satu koin berbanding dengan US$1.
Bagaimana Masalah ini Terjadi?
TerraUSD merupakan stablecoin algoritmik, yang berarti alih-alih memiliki uang tunai dan aset riil lainnya yang disimpan sebagai cadangan untuk mendukung token, proyek ini menggunakan campuran kode yang komplek dan Terra LUNA untuk menstabilkan harga.
“Ide tentang stablecoin algoritmik adalah alih-alih memiliki sokongan cadangan, Anda memiliki semacam cadangan yang berantakan dan berkualitas lebih rendah. Ini adalah cara untuk mengklaim bahwa Anda sedang membangun sesuatu yang stabil dari hal-hal yang tidak stabil,” kata David Gerard, penulis buku Attack of the 50 Foot Blockchain.
“Terra LUNA diduga adalah token governance (tata kelola), yang merupakan cara untuk berpura-pura bahwa uang Ponzi yang dibuat-buat bukanlah uang Ponzi yang dibuat-buat,” terangnya seperti dilansir dari EuroNews, Jumat(13/5/2022).
Segalanya menjadi lebih rumit setelah pencipta Terra, Do Kwon, membeli Bitcoin senilai $US3,5 miliar untuk mendukung TerraUSD jika terjadi krisis.
Luna Foundation Guard (entitas pengelola aset kripto Terra) kemudian mengatakan dalam sebuah tweet bahwa mereka telah menarik 37.000 Bitcoin – senilai lebih dari US$1 miliar untuk dipinjamkan.
Perusahaan mengatakan “sangat sedikit” dari Bitcoin yang dipinjam telah dibelanjakan, tetapi “saat ini digunakan untuk membeli” TerraUSD. Banyak yang khawatir bahwa Luna Foundation Guard akan menjual sebagian besar Bitcoinnya untuk mendukung TerraUSD.
Mirip Seperti Penyebab Krisis Finansial 2008
David Gerard kemudian menyebut kasus ini mirip seperti penyebab krisis finansial 2008. Pada tahun 2000-an banyak orang memiliki uang dan mencoba berinvestasi pada produk derivatif sektor properti berbasis hipotek dan pinjaman berdasarkan hipotek dengan asumsi harga rumah tak pernah turun.
Namun nyatanya harga rumah turun dan membuat produk derivatif sektor properti itu bermasalah yang membuat banyak investor mengalami kerugian dari aksi spekulasi ini.
Gerrard mengatakan hal ini hampir sama dengan apa yang terjadi dengan Terra.
“Proyek Terra didasarkan pada omong kosong dan secara efektif menekan harga Bitcoin. Mereka benar-benar menjatuhkan harga Bitcoin dan itu menghancurkan semua kripto lainnya karena semuanya berkorelasi,” kata David Gerrard.
“Jadi mereka melakukan mirip seperti di 2008. Perubahan leverage, overleveraged, kolpas dan mengambil aset nyata dengan mereka”.
Sumber: cnbcindonesia.com