Dairi, MimbarBangsa.co.id – Kementerian Dalam Negeri memanggil dan memeriksa Sekretaris Daerah Dairi, Sumatera Utara, Budianta Pinem. Budianta dipanggil untuk dimintai klarifikasi perihal postingannya di media sosial yang diduga menghina Ketua DPR RI Puan Maharani.
“Benar saya dipanggil Kemendagri pada 12 Mei 2022. Di hadapan Inspektur Khusus bapak Teguh Narutomo dan tim saya sudah menjelaskan bahwa akun tersebut sudah diretas atau dihack oleh orang tidak bertanggung jawab,” kata Budianta ketika dikonfirmasi, Senin (16/5/2022).
Budianta mengatakan semua hal telah disampaikannya ke Kemendagri, tidak ada yang ditutup-tutupi. Termasuk dirinya yang melakukan klarifikasi ke DPC PDIP Dairi 10 Mei 2022.
Persoalan yang dihadapinya, katanya, adalah persoalan pribadi dan tidak ada kaitan dengan jabatan. Kepada Bupati Dairi Eddy Keleng Ate Berutu, Budianta mengatakan telah memberikan penjelasan perihal akun media sosialnya yang diretas.
“Sudah saya klarifikasi. Saya juga menyampaikan kasus ini atas nama pribadi bukan atas nama sekretaris daerah,” tuturnya.
Sebelumnya diberitakan, sebuah unggahan yang menunjukkan Sekda Kabupaten Dairi, Sumatera Utara, Budianta Pinem, diduga menghina Ketua DPR Puan Maharani viral. PDIP pun akan membuat laporan ke polisi terkait hal itu.
Dilihat detikSumut, Selasa (10/5/2022), dalam unggahan yang viral itu menunjukkan berita tentang Puan Maharani yang diunggah di media sosial. Unggahan itu terlihat dikomentari akun Budianta Pinem dengan kata-kata yang diduga menghina.
“Wanita pemimpin yang tidak bisa mengukur diri maka bicaranya selalu seperti nyaris kena ambeien,” demikian isi komentar akun Budianta di kolom komentar unggahan berita Puan.
Budianta yang menyadari hal itu sudah membuat heboh pun mendatangi kantor PDIP di Dairi. Hal itu untuk melakukan klarifikasi terkait komentarnya itu.
Ketua DPC PDIP Dairi Resoalon Lumban Gaol mengatakan Budianta mengaku jika akun media sosial miliknya di hack.
“Pak Budianta Pinem menyampaikan bahwa FB-nya yang menyatakan menghina ibu Puan Maharani itu di hack,” ujar Resoalon.
Untuk membuktikan hal itu, kata Resoalon, pihaknya meminta Budianta membuat laporan ke polisi atas akunnya yang di hack itu. Laporan ke polisi dari Budianta itu akan ditunggu pihak PDIP Dairi.
“Untuk membuktikan itu di hack, Pak Budianta Pinem harus mengadu ke kepolisian menyatakan bahwa FB tersebut di hack,” ucapnya.
Tak sampai di situ, Resoalon menyebut pihaknya juga akan membuat laporan ke polisi atas komentar dari akun Budianta tersebut.
“Dan kami juga atas nama PDIP akan mengadukan hal demikian ke Polres. Jadi dua dua akan mengadukan hal tersebut,” jelasnya.
Sumber: detik.com